Prevalensi Waktu Erupsi Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan Jenis Kelamin pada Anak Usia 6-9 Tahun di SDN Candijati 01 Kabupaten Jember
Abstract
Kesehatan rongga mulut dapat dilihat dari proses pertumbuhan dan
perkembangan gigi. Salah satu proses pertumbuhan dan perkembangan di rongga
mulut yaitu proses erupsi gigi. Erupsi gigi merupakan proses munculnya benih
gigi dari dalam tulang rahang menuju posisi fungsionalnya dalam lengkung
rahang rongga mulut. Anak usia sekolah dasar terjadi proses pergantian gigi atau
fase geligi pergantian. Fase geligi pergantian ditandai dengan munculnya gigi
molar pertama permanen. Waktu erupsi gigi molar pertama permanen terjadi pada
usia 6-7 tahun. Proses erupsi gigi terjadi dalam 3 tahap, yaitu pre erupsi, erupsi,
dan fungsional. Laki – laki dan perempuan memiliki waktu erupsi gigi molar
pertama permanen yang berbeda-beda. SDN Candijati 01 merupakan salah satu
lembaga pendidikan dasar yang berada di wilayah pertanian dan perkebunan di
Kabupaten Jember. Faktor yang dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi, seperti
jenis kelamin, sosial ekonomi, dan nutrisi akan berpengaruh terhadap waktu
erupsi gigi dari setiap anak sehingga akan terdapat variasi waktu erupsi gigi pada
setiap anak.
Penelitian dilakukan di SDN Candijati 01 Kabupaten Jember pada bulan
Agustus – Oktober tahun 2023. Penelitian dengan desain deskriptif kuantitatif
menggunakan model studi sebagai alat penelitian untuk dilakukan observasi.
Observasi dilakukan dengan melihat gigi molar pertama permanen pada rahang
bawah dan dikelompokkan menjadi 2, yaitu pre erupsi dan erupsi berdasarkan usia
dan jenis kelamin. Hasil penelitian kemudian dikumpulkan dan disajikan dalam
bentuk tabel menggunakan Microsoft Excel 2010. Data kemudian dianalisis
menggunakan tabel dan hasil berupa nilai persentase.
Penelitian ini menggunakan 76 sampel siswa usia 6-9 tahun di SDN
Candijati 01 yang telah dilakukan pembuatan model studi untuk diobservasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak perempuan memiliki nilai erupsi gigi lebih
besar dibandingkan anak laki – laki. Anak usia 7, 8 dan 9 tahun menunjukan hasil
keseluruhan sampel telah mengalami erupsi gigi molar pertama permanen. Anak
usia 6 tahun terdapat 25% gigi pre erupsi dan 75% erupsi. Erupsi gigi pada anak
perempuan terjadi lebih awal daripada anak laki-laki karena proses maturasi
pertumbuhan dan perkembangan pada perempuan terjadi lebih awal. Siswa SDN
Candijati 01 mayoritas memiliki pola makan mengonsumsi makanan olahan lokal,
seperti hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan sehingga nutrisi yang
tercukupi dapat mempercepat proses erupsi gigi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa anak perempuan
mengalami waktu erupsi gigi molar pertama permanen lebih awal dibandingkan
anak laki-laki. Saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu perlu penambahan sampel
penelitian berusia 5-6 tahun serta dilakukan penelitian serupa dengan melakukan
observasi kondisi klinis gigi secara langsung tanpa menggunakan model studi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]