Show simple item record

dc.contributor.authorYUWONO, Fauzan Akbar
dc.date.accessioned2024-01-30T08:44:16Z
dc.date.available2024-01-30T08:44:16Z
dc.date.issued2024-01-15
dc.identifier.nim201610101067en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119739
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractKesehatan rongga mulut dapat dilihat dari proses pertumbuhan dan perkembangan gigi. Salah satu proses pertumbuhan dan perkembangan di rongga mulut yaitu proses erupsi gigi. Erupsi gigi merupakan proses munculnya benih gigi dari dalam tulang rahang menuju posisi fungsionalnya dalam lengkung rahang rongga mulut. Anak usia sekolah dasar terjadi proses pergantian gigi atau fase geligi pergantian. Fase geligi pergantian ditandai dengan munculnya gigi molar pertama permanen. Waktu erupsi gigi molar pertama permanen terjadi pada usia 6-7 tahun. Proses erupsi gigi terjadi dalam 3 tahap, yaitu pre erupsi, erupsi, dan fungsional. Laki – laki dan perempuan memiliki waktu erupsi gigi molar pertama permanen yang berbeda-beda. SDN Candijati 01 merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar yang berada di wilayah pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jember. Faktor yang dapat mempengaruhi waktu erupsi gigi, seperti jenis kelamin, sosial ekonomi, dan nutrisi akan berpengaruh terhadap waktu erupsi gigi dari setiap anak sehingga akan terdapat variasi waktu erupsi gigi pada setiap anak. Penelitian dilakukan di SDN Candijati 01 Kabupaten Jember pada bulan Agustus – Oktober tahun 2023. Penelitian dengan desain deskriptif kuantitatif menggunakan model studi sebagai alat penelitian untuk dilakukan observasi. Observasi dilakukan dengan melihat gigi molar pertama permanen pada rahang bawah dan dikelompokkan menjadi 2, yaitu pre erupsi dan erupsi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Hasil penelitian kemudian dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel menggunakan Microsoft Excel 2010. Data kemudian dianalisis menggunakan tabel dan hasil berupa nilai persentase. Penelitian ini menggunakan 76 sampel siswa usia 6-9 tahun di SDN Candijati 01 yang telah dilakukan pembuatan model studi untuk diobservasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak perempuan memiliki nilai erupsi gigi lebih besar dibandingkan anak laki – laki. Anak usia 7, 8 dan 9 tahun menunjukan hasil keseluruhan sampel telah mengalami erupsi gigi molar pertama permanen. Anak usia 6 tahun terdapat 25% gigi pre erupsi dan 75% erupsi. Erupsi gigi pada anak perempuan terjadi lebih awal daripada anak laki-laki karena proses maturasi pertumbuhan dan perkembangan pada perempuan terjadi lebih awal. Siswa SDN Candijati 01 mayoritas memiliki pola makan mengonsumsi makanan olahan lokal, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan sehingga nutrisi yang tercukupi dapat mempercepat proses erupsi gigi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa anak perempuan mengalami waktu erupsi gigi molar pertama permanen lebih awal dibandingkan anak laki-laki. Saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu perlu penambahan sampel penelitian berusia 5-6 tahun serta dilakukan penelitian serupa dengan melakukan observasi kondisi klinis gigi secara langsung tanpa menggunakan model studi.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama drg. Dyah Setyorini, M.Kes. Pembimbing Pendamping drg. Roedy Budirahardjo, M.Kes., Sp.KGA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectErupsi Gigien_US
dc.subjectJenis Kelaminen_US
dc.subject6-9 Tahunen_US
dc.subjectMolar Pertama Permanenen_US
dc.titlePrevalensi Waktu Erupsi Gigi Molar Pertama Permanen Berdasarkan Jenis Kelamin pada Anak Usia 6-9 Tahun di SDN Candijati 01 Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Dyah Setyorini, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Roedy Budirahardjo, M.Kes., Sp.KGA.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 26 Januari 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record