Analisis Numerik Penyempitan Pembuluh Darah Akibat Penyakit Arteri Perifer Menggunakan Metode Volume Hingga
Abstract
Matematika merupakan ilmu yang menjadi dasar pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, misalnya dalam bidang kedokteran. Ilmu kedokteran
merupakan ilmu yang mengkaji penyakit dalam tubuh manusia meliputi
pendiagnosisan, pencegahan maupun penyembuhannya. Ilmu kedokteran
mempelajari banyak hal, salah satunya mempelajari tentang sistem kardiovaskuler.
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang bertugas untuk memompa darah
dalam tubuh yang terdiri dari jantung sebagai pompa dan pembuluh darah (arteri,
vena) sebagai jalur distribusi darah atau sistem kardiovaskuler lebih sering dikenal
dengan sistem peredaran darah. Aliran darah dari jantung menuju keseluruh tubuh
dibawa oleh pembuluh arteri. Dalam pendistribusian darah tersebut akan melewati
salah satu bagian tubuh yaitu tungkai yang disebut pembuluh arteri perifer. Apabila
terjadi gangguan maka akan menyebabkan penyakit. Penyakit yang dapat timbul
dari gangguan tersebut adalah penyakit arteri perifer (PAP). Gangguan penyebab
PAP dapat timbul karena aneurisma, inflamasi, displasia arteri, kelainan kongenital,
trauma infeksi dan umumnya disebabkan oleh penyempitan yang disebabkan oleh
aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi dari timbulnya penyumbatan aliran
darah karena pembentukan plak di dalam pembuluh yang disebabkan oleh zat-zat
diantaranya seperti lemak, kalsium dan kolesterol.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui model matematika pada penyempitan pembuluh darah akibat
penyakit arteri perifer. Model matematika ini diselesaikan menggunakan metode
volume hingga dengan diskritisasi SIMPLE. Pada penelitian ini dilakukan analisis
pengaruh ukuran stenosis terhadap kecepatan dan tekanan aliran darah. Adapun tahapan kegiatan penelitan ini meliputi: pertama, melakukan studi pustaka tentang
penyempitan pembuluh darah akibat penyakit arteri perifer dan membuat model
matematika berupa persamaan massa dan momentum. Kedua, melakukan simulasi
dengan FLUENT untuk mengetahui pengaruh ketebalan stenosis terhadap tekanan
dan kecepatan. Ketiga, melakukan diskritisasi SIMPLE model persamaan massa
dan momentum diperoleh tekanan terkoreksi dan kecepatan terkoreksi. Keempat,
melakukan simulasi dengan MATLAB untuk mengetahui kontur warna tekanan
ketika menuju penyempitan. Kelima, menganalisis Scaled Residual untuk
mengetahui kekonvergensian dan menentukan efektifitas metode volume hingga.
Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan semakin tebal stenosis maka
aliran kecepatan yang dihasilkan semakin cepat. Hasil simulasi grafik menunjukkan
kecepatan tercepat diperoleh dari pembuluh darah yang memiliki stenosis paling
tebal pada FLUENT dan MATLAB yaitu 60% dengan kecepatan 0,71 m/s dan
0,65386 m/s. Kecepatan terendah diperoleh dari pembuluh darah yang memiliki
ketebalan stenosis terkecil yaitu 20% dengan kecepatan 0,38 m/s dan 0,510783604
m/s. Simulasi penyempitan pembuluh darah akibat penyakit arteri perifer dengan
ketebalan stenosis 60% adalah penyempitan paling beresiko/rawan pecah pembuluh
darah karena kecepatannya telah melebihi batas maksimal 0,6 m/s yaitu 0,71 m/s
dan 0,65386 m/s. Semakin tebal stenosis maka tekanan aliran darahnya akan
semakin kecil. Pada hasil grafik dan simulasi pengaruh ketebalan stenosis terhadap
tekanan menunjukkan penurunan tekanan yang paling signifikan dialami oleh
ketebalan stenosis 60% yaitu pada FLUENT 10.890 Pa dan MATLAB 11.950 Pa
dan penurunan tekanan paling kecil dialami oleh ketebalan stenosis 20% yaitu pada
FLUENT 11.100 Pa dan MATLAB 12.040 Pa. Metode volume hingga merupakan
metode yang efektif untuk menganalisis kecepatan dan tekanan aliran pada
penyempitan pembuluh darah akibat penyakit arteri perifer dengan nilai residual
yang semakin mendekati nol.