Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Materi Statistika Konteks Sosial Berbantuan Moodle
Abstract
Kemampuan numerasi ialah kemampuan memperoleh, menggunakan,
menggambarkan dan mengomunikasikan ide matematika untuk menyelesaikan
masalah di kehidupan sehari-hari. Hasil PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa
kemampuan numerasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Melihat kondisi
tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai memberlakukan
kurikulum merdeka belajar. Salah satu program dari kurikulum merdeka belajar
ini adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Pelaksanaan AKM
dimaksudkan untuk mengukur kompetensi literasi membaca dan numerasi yang
dimiliki siswa.
Pengembangan soal tes numerasi statistika konteks sosial budaya
berbantuan Moodle untuk kelas 11 SMA melalui serangkaian tahapan mulai dari
define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan
disseminate (penyebaran). Tahap pertama adalah pendefinisan yang bertujuan
untuk mendefiniskan permasalahan dan untuk mengetahui kebutuhan serta syaratsyarat pembelajaran. Tahap kedua adalah perancangan yang bertujuan untuk
merancang bentuk dasar soal numerasi beserta instrumen-instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian. Hasil dari tahap perancangan disebut dengan
prototipe 1. Tahap ketiga adalah pengembangan yang bertujuan untuk
menyempurnakan prototipe 1 sebelum akhirnya menjadi produk final. Kegiatan
yang dilakukan adalah validasi ahli dan uji coba produk yang terdiri dari dua
tahapan. Pertama, uji coba terbatas untuk menguji keterbacaan butir soal. Kedua,
uji coba lapangan untuk mengetahui tingkat reliabilitas, kepraktisan, daya
pembeda, dan tingkat kesukaran soal numerasi berbantuan Moodle. Tahap
keempat adalah penyebaran bertujuan untuk menyebarluaskan soal berbantuan
Moodle yang telah memenuhi kriteria valid, reliabel, dan praktis.
Soal numerasi akan disusun berdasarkan konten, konteks, dan level
kognitif yang sudah ditetapkan. Konten yang dipilih adalah data dan
ketidakpastian dengan subdomain statistika, konteks yang dipilih adalah sosial
budaya, dan level kognitif yang ada pada soal sesuai dengan yang terdapat pada
AK yairu knowing, applying, dan reasoning. Produk yang dihasilkan berupa soal
tes numerasi statistika yang terdiri dari 15 butir soal dengan 4 soal pilihan ganda,
5 soal pilihan ganda kompleks, 2 soal menjodohkan, dan 4 soal uraian. Soal tes ini
memuat 3 level kognitif knowing, 8 level kognitif applying, dan 4 level kognitif
reasoning. Produk yang dikembangkan dilengkapi dengan kisi-kisi, soal tes,
alternatif jawaban, dan pedoman penskoran.
Hasil pengembangan diperoleh bahwa soal tes numerasi berbantuan
Moodle dinyatakan valid oleh validator dengan skor 3,85 yang berada pada
interval . Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai 0,781 atau
tergolong kategori tingkat reliabilitas tinggi. Hasil analisis daya pembeda
menunjukkan bahwa 14 soal memiliki daya pembeda sangat baik dan 1 soal
memiliki daya pembeda baik. Tingkat kesukaran setiap butir soal berbeda-beda
yaitu 7 soal dengan kategori sulit, 6 soal dengan kategori sedang, dan 2 soal
dengan kategori mudah. Hasil uji kepraktisan diperoleh nilai kepraktisan sebesar
77,64%. Nilai tersebut berada pada interval atau jika
diinterpretasikan tergolong dalam kategori praktis.