Efektivitas Insektisida Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) dalam Pengendalian Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Pada Komoditas Tembakau (Nicotiana tabacum L.)
Abstract
Tembakau memiliki peranan penting dalam ekonomi Indonesia, yang terlihat dari peningkatan penerimaan negara dari cukai tembakau. Namun, produksi tembakau secara keseluruhan mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, disebabkan oleh serangan hama, terutama hama ulat grayak. Sebagai alternatif, insektisida nabati seperti ekstrak serai wangi menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan efektif dalam mengendalikan hama, terutama ulat grayak pada tanaman tembakau. Kandungan senyawa aktif dalam serai wangi, seperti citral dan citronella, bersifat racun kontak dan racun lambung bagi serangga, mematikan hama dengan cara yang lebih alami dan tidak mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak serai wangi dan uji insektisida dalam pengendalian hama ulat grayak pada Komoditas Tembakau. Metode yang digunakan melibatkan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor. Faktor I melibatkan penggunaan beberapa konsentrasi ekstrak serai wangi yang terdiri dari 7 taraf, ditunjukkan oleh konsentrasi ekstrak serai wangi 1%, 3%, 5%, 7%, 9%, dan 11%. Faktor II melibatkan uji masuk insektisida yang terdiri dari 2 taraf, yaitu uji kontak dan uji makan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak serai wangi dan uji insektisida. Perlakuan konsentrasi insektisida serai wangi berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan aktivitas makan di waktu 24, 48, 72, 96, dan 120 jam serta mortalitas di waktu 24, 48, 72, 96, 120, 144, dan 168 jam. Perlakuan uji insektisida pada hama ulat grayak berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan aktivitas makan di waktu 24 dan 72 jam serta mortalitas di waktu 24 dan 144 jam.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]