Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Prosedur Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey di SMPN 1 Ambulu Kelas VIII A
Abstract
Matematika merupakan suatu cabang ilmu yang perlu untuk dipelajari oleh
setiap individu khususnya para peserta didik di sekolah karena merupakan mata
pelajaran yang dipelajari di semua tingkatan pendidikan mulai SD, SMP hingga
SMA. Namun berdasarkan hasil studi Trends in International Mathematic and
Science Study (TIMSS), yang bertujuan mengetahui perkembangan matematika
dan sains peserta didik usia 13 tahun (SMP/MTs) belum menunjukkan prestasi
yang memuaskan. Keprihatinan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal,
beberapa diantaranya bahwa pembelajaran matematika cenderung abstrak jika
dibandingkan dengan bidang lainnya, sehingga bagi anak yang mengalami
kesulitan belajar matematika akan membutuhkan penanganan khusus. Tidak
hanya itu, pembelajaran matematika tidak hanya dituntut untuk menguasai
konsep-konsep dalam matematika, tetapi siswa juga dituntut untuk bisa
menerapkan konsep dalam pemecahan masalah sehari-hari dan hal tersebut
dianggap sulit oleh beberapa siswa. Salah satunya pada materi aljabar yang mana
banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tesebut sehingga
kemampuan dalam menyelesaikan masalah aljabar masih rendah, sedangkan disisi
lain materi tersebut berperan penting dalam proses pemecahan masalah seharihari, terlebih ketika soal yang tersaji dalam bentuk cerita. Penyebab kesalahan
dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika dapat disebebkan oleh
adanya faktor tipe kepribadian, yang mana hal tersebut berpengaruh terhadap
sikap siswa dalam menghadapi permasalahan sehari-hari. Menurut teori
kepribadian David keirsey seorang psikolog Amerika, tipe kepribadian
digolongkan menjadi 4 jenis yaitu kepribadian, artisan, idealist, guardian, dan
rational, dimana penggolongan yang dilakukan oleh David Keirsey ini didasarkan
pada pemikiran bahwa perbedaan nyata yang dapat dilihat dari seseorang adalah
tingkah laku (behave). Berdasarkan penjelasan tersebut jelas bahwa terdapat
keterkaitan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika aljabar
dengan tipe kepribadian siswa.
Jenis penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. yang mendeskripsikan kesalahan siswa berdasarkan prosedur
Newman dalam meyelesaikan soal cerita aljabar ditinjau dari tipe kepribadian
David Keirsey. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket tipe
kepribadian, tes soal cerit aljabar, dan pedoman wawancara yang telah diuji
tingkat kevalidannya. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ambulu pada
siswa kelas VIII A. Hasil validasi instrumen angket tipe kepribadian didapatkan
nilai rata-rata total
Va sebesar 2,67. Hasil validasi tes soal cerita aljabar
didapatkan nilai rata-rata total
Va sebesar 2,84. Hasil validasi pedoman
wawancara didapatkan nilai rata-rata total
Va sebesar 2,67. Ketiga instrumen
telah dinyatakan valid karena
2,5 Va sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022 dan 27
Oktober 2022 dengan memberikan angket tipe kepribadian, soal tes soal cerita
aljabar kepada seluruh siswa kelas VIII A SMPN 1 Ambulu kemudian dilakukan
tes wawancara dengan mengambil masing-masing 2 siswa dari tiap tipe
kepribadian pada tanggal 29 Oktober 2022.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara didapatkan hasil siswa dengan tipe
kepribadian artisan, idealist, guardian, dan rational dalam menyelesaikan soal
cerita aljabar berdasarkan prosedur Newman mengalami kesalahan pada tahap
membaca masalah (reading error), tahap memahami masalah (comprehension
error), tahap transformasi (transformation error), tahap keterampilan proses
(process skill error) dan tahap penulisan jawaban akhir (encoding error). Siswa
dengan tipe kepribadian artisan dalam menyelesaikan masalah terburu-buru dan
kurang teliti. Siswa dengan tipe kepribadian idealist tidak memeriksa kembali
hasil jawaban yang diperoleh. Siswa dengan tipe kepribadian guardian dalam
menuliskan jawaban ulang hanya memeriksa beberapa langkah penyelesaian dan
tidak membuat kesimpulan. Siswa dengan tipe kepribadian rational cenderung
menyelesaikan soal dengan cara yang menurutnya efektif namun belum tentu
dapat diterima oleh banyak orang.