Show simple item record

dc.contributor.authorLUKITO, Apsari Malini
dc.date.accessioned2023-12-27T07:59:16Z
dc.date.available2023-12-27T07:59:16Z
dc.date.issued2023-01-25
dc.identifier.nim160210101018en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119321
dc.description.abstractMatematika merupakan suatu cabang ilmu yang perlu untuk dipelajari oleh setiap individu khususnya para peserta didik di sekolah karena merupakan mata pelajaran yang dipelajari di semua tingkatan pendidikan mulai SD, SMP hingga SMA. Namun berdasarkan hasil studi Trends in International Mathematic and Science Study (TIMSS), yang bertujuan mengetahui perkembangan matematika dan sains peserta didik usia 13 tahun (SMP/MTs) belum menunjukkan prestasi yang memuaskan. Keprihatinan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, beberapa diantaranya bahwa pembelajaran matematika cenderung abstrak jika dibandingkan dengan bidang lainnya, sehingga bagi anak yang mengalami kesulitan belajar matematika akan membutuhkan penanganan khusus. Tidak hanya itu, pembelajaran matematika tidak hanya dituntut untuk menguasai konsep-konsep dalam matematika, tetapi siswa juga dituntut untuk bisa menerapkan konsep dalam pemecahan masalah sehari-hari dan hal tersebut dianggap sulit oleh beberapa siswa. Salah satunya pada materi aljabar yang mana banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tesebut sehingga kemampuan dalam menyelesaikan masalah aljabar masih rendah, sedangkan disisi lain materi tersebut berperan penting dalam proses pemecahan masalah seharihari, terlebih ketika soal yang tersaji dalam bentuk cerita. Penyebab kesalahan dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika dapat disebebkan oleh adanya faktor tipe kepribadian, yang mana hal tersebut berpengaruh terhadap sikap siswa dalam menghadapi permasalahan sehari-hari. Menurut teori kepribadian David keirsey seorang psikolog Amerika, tipe kepribadian digolongkan menjadi 4 jenis yaitu kepribadian, artisan, idealist, guardian, dan rational, dimana penggolongan yang dilakukan oleh David Keirsey ini didasarkan pada pemikiran bahwa perbedaan nyata yang dapat dilihat dari seseorang adalah tingkah laku (behave). Berdasarkan penjelasan tersebut jelas bahwa terdapat keterkaitan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika aljabar dengan tipe kepribadian siswa. Jenis penelitian yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. yang mendeskripsikan kesalahan siswa berdasarkan prosedur Newman dalam meyelesaikan soal cerita aljabar ditinjau dari tipe kepribadian David Keirsey. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket tipe kepribadian, tes soal cerit aljabar, dan pedoman wawancara yang telah diuji tingkat kevalidannya. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ambulu pada siswa kelas VIII A. Hasil validasi instrumen angket tipe kepribadian didapatkan nilai rata-rata total   Va sebesar 2,67. Hasil validasi tes soal cerita aljabar didapatkan nilai rata-rata total   Va sebesar 2,84. Hasil validasi pedoman wawancara didapatkan nilai rata-rata total   Va sebesar 2,67. Ketiga instrumen telah dinyatakan valid karena  2,5 Va sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022 dan 27 Oktober 2022 dengan memberikan angket tipe kepribadian, soal tes soal cerita aljabar kepada seluruh siswa kelas VIII A SMPN 1 Ambulu kemudian dilakukan tes wawancara dengan mengambil masing-masing 2 siswa dari tiap tipe kepribadian pada tanggal 29 Oktober 2022. Berdasarkan hasil tes dan wawancara didapatkan hasil siswa dengan tipe kepribadian artisan, idealist, guardian, dan rational dalam menyelesaikan soal cerita aljabar berdasarkan prosedur Newman mengalami kesalahan pada tahap membaca masalah (reading error), tahap memahami masalah (comprehension error), tahap transformasi (transformation error), tahap keterampilan proses (process skill error) dan tahap penulisan jawaban akhir (encoding error). Siswa dengan tipe kepribadian artisan dalam menyelesaikan masalah terburu-buru dan kurang teliti. Siswa dengan tipe kepribadian idealist tidak memeriksa kembali hasil jawaban yang diperoleh. Siswa dengan tipe kepribadian guardian dalam menuliskan jawaban ulang hanya memeriksa beberapa langkah penyelesaian dan tidak membuat kesimpulan. Siswa dengan tipe kepribadian rational cenderung menyelesaikan soal dengan cara yang menurutnya efektif namun belum tentu dapat diterima oleh banyak orang.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Arika Indah Kristiana, S.Si., M.Pd. Saddam Hussen, S.Pd., M.Pden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuanen_US
dc.subjectTipe Kepribadianen_US
dc.subjectAljabaren_US
dc.titleAnalisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Prosedur Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aljabar Ditinjau dari Tipe Kepribadian David Keirsey di SMPN 1 Ambulu Kelas VIII Aen_US
dc.title.alternativeAnalysis of Students' Errors Based on Newman's Procedure in Solving Algebra Word Problems Viewed from Types of Personality by David Keirsey at Class VIII A of SMPN 1 Ambuluen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Arika Indah Kristiana, S Si., M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Saddam Hussen, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record