dc.description.abstract | Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan yang belum
teratasi dengan maksimal di Indonesia. Tingginya produksi sampah yang dihasilkan
oleh masyarakat belum diimbangi dengan sistem pengelolaan sampah yang tepat.
Sehingga terjadi tumpukan sampah di berbagai daerah di Indonesia, yang akhirnya
berdampak pada kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Kabupaten Jember
merupakan salah satu daerah yang memiliki tumpukan sampah. Tumpukan sampah
ini salah satunya dapat ditemui di Desa Puger Kulon yang berada di pesisir selatan
Kabupaten Jember. Letaknya yang berada di hilir Sungai Bedadung dan Sungai
Besini menjadikan banyak tumpukan sampah yang berasal dari aliran sungai. Selain
itu tumpukan sampah juga disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah di pesisir Desa Puger Kulon. Penelitian
dilakukan berdasarkan teori partisipasi yang dikemukakan oleh Arnstein (1969).
Arnstein (1969) membagi partisipasi masyarakat menjadi 3 bagian utama dengan
total 8 anak tangga. Tahapan yang pertama adalah nonparticipation atau tidak
berpartisipasi, pada tahap ini terdapat 2 anak tangga yaitu manipulasi (manipulasi),
dan therapy (terapi). Tahap yang kedua adalah degrees of tokenism (derajat semu),
pada tahap ini terbagi menjadi 3 anak tangga yaitu informing (menginformasikan),
consultation (konsultasi), dan placation (menenangkan). Tahapan yang ketiga
adalah degrees of citizen power (kekuatan masyarakat), pada tahap ini terdapat 3
anak tangga yaitu partnership (kemitraan), delegated power (kekuasaan
didelegasikan), dan citizen control (kontrol warga negara).
Sasaran penelitian meliputi masyarakat pesisir Desa Puger Kulon, khususnya
masyarakat di Dusun Mandaran 2 serta masyarakat yang beraktivitas di sekitar
Dusun Mandaran 2. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan
purposive method atau secara sengaja. Metode penelitian yang digunakan adalah
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
deskriptif kualitatif, sementara itu metode pengumpulan data yang dilakukan
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan
penelitian dilakukan dengan metode snowball sampling atau metode bola salju.
Data yang telah didapatkan dari informan kemudian dianalisis menggunakan
metode analisis Miles & Huberman (2009) yang terdiri dari pengumpulan data,
reduksi data, display data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat Desa Puger Kulon
berada pada tahap partnership (kemitraan). Hal ini dapat terlihat dari adanya
kerjasama antara pemerintah, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan masyarakat
khususnya di Dusun Mandaran 2. Masyarakat secara sukarela ikut serta
mensukseskan pengangkutan sampah yang dilakukan. Masyarakat setiap hari
mengumpulkan sampah untuk kemudian diangkut oleh petugas, masyarakat juga
secara berkala membayar uang kebersihan sesuai kesepakatan. Masyarakat Desa
Puger Kulon juga telah mengetahui manfaat dan cara pengelolaan ampah yang
sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2008. Masyarakat juga berpartisipasi memberikan
saran dan pendapat mengenai pengelolaan sampah yang sudah dilakukan serta yang
seharusnya dilakukan.
Penyebab masyarakat Desa Puger Kulon belum berada pada tahap delegated
power (kekuasaan yang didelegasikan) serta citizen control (control warga negara)
adalah saran dan pendapat yang disampaikan masyarakat berbanding terbalik
dengan respon pemerintah. Selain itu kurangnya kesadaran pemerintah dan fasilitas
pengelolaan sampah yang merata juga menjadi salah satu alasan. Beberapa contoh
fasilitas yang belum tersedia secara merata adalah pengangkutan sampah, dan
tempat penampungan sementara. | en_US |