Analisis Sentimen Twitter Pada Pelaksanaan Pilkada di Indonesia Saat Covid-19 Menggunakan Metode Support Vector Machine
Abstract
Pada 2020 Indonesia memiliki agenda Pilkada di 270 daerah, namun bersamaan dengan itu telah terjadi pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia sehingga menghambat pelaksanaan pilkada. Pilkada awalnya akan dilaksanakan pada 23 September 2020 namun mengalami pengunduran menjadi 9 Desember 2020. Hal tersebut menuai berbagai tanggapan dari masyarakat di media sosial salah satunya twitter. Twitter digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi, bertukar pikiran terkait pelaksanaan Pilkada saat Covid-19. Twitter juga menjadi salah satu media sosial yang digunakan pemerintah untuk berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, twitter dipilih karena cepatnya arus informasi yang diperoleh oleh pengguna salah satunya melalui fitur Trending Topic dan kemudahan dalam berinteraksi antar sesama pengguna. Opini melalui tweet inilah yang digunakan untuk menganalisis sentimen publik mengenai pelaksanaan Pilkada di Indonesia saat Covid-19 apakah bersentimen positif atau negatif dengan menggunakan teknik klasifikasi text mining, pembobotan kata dan metode support vector machine. Dataset pada penelitian ini menggunakan 2000 data tweet yang telah diberi label, dihasilkan model terbaik dengan 80% data latih dan 20% data uji dengan tingkat akurasi sebesar 87% dan diperoleh sentimen positif sebesar 50,23% dan negatif sebesar 49,77%. Terlihat bahwa sentimen positif masih lebih besar dibanding sentimen negatif dengan perbedaan sebesar 0,2%. Dapat disimpulkan bahwa respon masyarakat yang mendukung pelaksanaan Pilkada serentak saat Covid-19 masih lebih besar dibanding respon masyarakat yang menolak pelaksanaan Pilkada.