Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik Melalui Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
Abstract
Keterampilan pemecahan masalah merupakan aspek penting dalam mata
pelajaran matematika tingkat SMA. Peserta didik membutuhkan kemampuan
pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dapat
meningkatkan kompetensi. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan
menyelesaikan masalah menggunakan langkah-langkah pengerjaan yang tepat.
Salah satu materi pada pembelajaran matematika yang membutuhkan kemampuan
pemecahan masalah dengan tahapan Polya adalah Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ada kemampuan pemecahan
masalah peserta didik di sekolah yang masih tergolong rendah, sehingga diperlukan
adanya penggunaan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika. Project Based Learning merupakan model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan pemecahan
masalah matematika. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran Project
Based Learning dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu
pemecahan masalah matematika peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMAN 3 Jember pada materi
SPLTV melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena data yang disajikan
berbentuk kata tertulis. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X06. Pengambilan data dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023,
tepatnya pada tanggal 16 Februari dan 01 Maret 2023.
Tahapan kegiatan penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan,
menyusun rancangan penelitian, berkoordinasi dengan guru matematika dan
menentukan subjek penelitian. Tahap selanjutnya membuat instrumen penelitian
yang terdiri dari RPP, LKPD, soal tes, dan pedoman wawancara. Validasi instrumen
dilakukan untuk menguji kelayakan instrumen penelitian. Setelah validator
melakukan penilaian pada lembar validasi, langkah berikutnya adalah melakukan
perhitungan untuk memperoleh nilai rata-rata validasi. Setelah instrumen valid,
dilaksanakan pembelajaran menggunakan LKPD dengan model pembelajaran
Project Based Learning pada 34 peserta didik yang terbagi menjadi 9 kelompok,
kemudian dilakukan pengumpulan data dengan metode tes yang diikuti oleh 32
peserta didik, selanjutnya dilakukan wawancara untuk memperoleh informasi
tambahan dari subjek dalam proses analisis data. Wawancara dilakukan pada 6
subjek yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam proses pemecahan masalah
dalam menyelesaikan soal tes. Kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data
hasil wawancara untuk memperkuat hasil dari tes kemampuan pemecahan masalah
dengan langkah Polya.
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
peserta didik SMAN 3 Jember di kelas X-06 memperoleh hasil yang baik. Peserta
didik menjadi lebih paham dan dapat menyampaikan pemahaman terkait
permasalahan, serta proses penyelesaiannya. Hal ini dapat dilihat dari proses
pekerjaan peserta didik yang sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan
masalah matematika dengan teori Polya. Dari hasil analisis data penerapan LKPD,
soal tes, dan wawancara 6 peserta didik diperoleh bahwa terdapat bahwa terdapat 5
peserta didik dalam tingkat keempat yaitu memenuhi semua tahapan Polya dan 1
peserta didik dalam tingkat kedua yaitu hanya memenuhi satu tahapan Polya untuk
kemampuan pemecahan masalah matematika.