Pengaruh Lama Waktu Prechilling Terhadap Pematahan Dormansi Benih Selada (Lactuca sativa L.)
Abstract
Tanaman selada merupakan tanaman hortikultura yang digemari masyarakat karena memiliki gizi yang tinggi, bernilai ekonomis serta pemampilan yang menarik. Kebutuhan selada semakin naik seiring dengan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. Permasalahan yang dialami saat ini adalah rendahnya daya tumbuh selada di lapangan diakibatkan oleh dormansi pada benih. Dormansi benih selada diakibatkan oleh dormansi lingkungan akibat perbedaan kondisi lingkungan tempat budidaya. Cara mematahkan dormansi selada dapat dilakukan dengan metode pendinginan pendahuluan (prechilling). Prechilling merupakan perlakuan dengan menyimpan benih dalam kondisi dingin sebelum bernih dikecambahkan. Sampai saat ini belum terdapat informasi mengenai lama waktu yang dibutuhkan untuk mematahkan dormansi selada. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rangcangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama lama waktu prechilling yang terdiri dari 5 taraf (0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari dan 8 hari), dan faktor kedua varietas benih selada yang terdiri dari 3 taraf (Grand Rapids, New Grand Rapid dan Olga Red) sehingga diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 15 kombinasi. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali, sehingga membentuk 45 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%. Analisis ketahanan hidup benih selada dianalisis menggunakan metode Kaplan-Meier menggunakan R Studio. Kombinasi perlakuan lama waktu prechilling 2 hari pada varietas selada Grand Rapids menunjukan hasil terbaik dalam mematahkan dormansi benih pada parameter indeks vigor, keserempakan tumbuh dan radicle emergence. Nilai probabilitas benih berkecambah terbaik terdapat pada perlakuan lama waktu prechilling 2 hari pada varietas Selada Grand Rapids. Benih selada Grand Rapids memiliki tingkat dormansi tertinggi dibandingkan New Grand Rapids dan Olga Red.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]