Pengalaman Ibu dalam Mengasuh Anak Usia Sekolah dengan ADHD (Attention Deficit and Hyperactive Disorder) di SLB Jember
Abstract
Ibu memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar asuh, asih, dan
asah anak ADHD. Namun dalam melengkapi kebutuhan tersebut seringkali ibu
mengalami kesulitan karena anak sering tidak mendengar intruksi orangtua, mudah
terganggu, tidak mengerjakan sesuatu sampai selesai, berperilaku impulsif sehingga
menganggu percakapan dan meminta perhatian disaat tidak tepat. Sebagai contoh,
anak menjadi rewel dan memaksa ibunya untuk mendengarkan disaat ibunya sedang
berbicara dengan orang lain. Permasalahan ini membuat ibu yang mengasuh anak
ADHD merasakan parenting stress.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman yang dialami ibu
dalam mengasuh anak usia sekolah dengan ADHD. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Tempat penelitian ini
dilaksakan di SLB TPA C Jember. Pemilihan partisipan pada penelitian ini dilakukan
menggunakan purposive sampling. Peneliti memilih 5 partisipan dengan kriteria ibu
yang memiliki anak ADHD yang bersekolah di SLB-C TPA Jember, ibu yang
mengasuh anak ADHD minimal 8 jam dalam setiap harinya, dan ibu yang bersedia
menjadi partisipan dalam penelitian. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri
dengan alat bantuan berupa pedoman wawancara, catatan lapangan, dan alat
perekam. Pendekatan dalam analisa data menggunakan analisa tematik. Teknik
penyajian data yang digunakan oleh peneliti dituangkan melalui cerita berbentuk
tulisan secara detail dengan bahasa, pengetahuan, dan pandangan partisipan
bedasarkan pengalamannya.
Hasil penelitian didapatkan enam tema, yaitu tema pertama adalah
pemenuhan kebutuhan asuh anak, yaitu peran ibu dalam persiapan makan anak dan
pemenuhan kebutuhan diri anak. Tema kedua adalah pemenuhan kebutuhan asih
anak, yaitu ibu membangun kedekatan dengan anak dan memperbaiki komunikasi
anak. Tema ketiga adalah pemenuhan kebutuhan asah anak, yaitu ibu memfasilitasi
kebutuhan sosial anak, memfasilitasi terapi anak dan memfasilitasi proses
pembelajaran. Tema keempat adalah parenting stress, yaitu hambatan yang dialami
ibu ketika mengasuh anak dan repon psikologis atau perasan ibu. Tema kelima
adalah menerima keadaan yang terjadi yaitu perasaan ibu merasa lebih sabar,
bersyukur, dan ikhlas. Tema keenam adalah dukungan sosial yaitu diperoleh dari
dukungan keluarga, dukungan non keluarga, dan dukungan informasi yang
membantu ibu dalam mengasuh anak ADHD.
Tema pertama mengenai pemenuhan kebutuhan asuh pada anak yang
mencakup pemenuhan nutrisi yang seimbang dan cukup, berpakaian, kebersihan diri
dan lingkungan. Tema kedua mengenai pemenuhan kebutuhan asih anak terhadap
kasih sayang dari orangtua dan orang-orang disekelilingnya, memberi perhatian, rasa
aman dan nyaman, kemandirian, dan harga diri. Tema ketiga mengenai pemenuhan
kebutuhan asah anak yang meliputi kebutuhan untuk mengembangkan suatu
kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, kognitif, bicara, kreativitas, serta
spiritual anak. Tema keempat mengenai ibu yang sedang mengalami parenting stress
mempunyai probabilitas lebih besar dalam terjadinya depresi, masalah psikis, dan
masalah-masalah kesehatan fisik lain. Tema kelima mengenai ibu merasa ada
dampak positif dari mengasuh anak ADHD seperti merasa sabar karena sebagai
pengendali orangtua, merasa bersyukur atas Allah berikan, dan merasa ikhlas akan
keadaan yang terjadi. Tema keenam mengenai dukungan sosial yang didapatkan ibu
selama pengasuhan anak, meliputi kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau
ketersediaan bantuan kepada seseorang dari orang lain atau suatu kelompok.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ibu sangat memperhatikan dan
mengupayakan secara penuh dalam memenuhi kebutuhan dasar anak yang terdiri
dari kebutuhan dasar asuh, asih, dan asah. Meskipun dalam pelaksanaan pengasuhan,
ibu seringkali mengalami parenting stress, namun dilain sisi, ibu menerima keadaan
yang terjadi dan ibu mendapat dukungan sosial yang membuat ibu mampu bertahan
dalam kondisi apapun. Sehingga, diharapkan masyarakat dan keluarga dapat
meningkatkan rasa kepedulian terhadap ibu yang memiliki anak ADHD dengan cara
memberikan dukungan penuh dan tidak menjauhinya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]