Diagnosa Penyakit pada Sapi Perah dengan Metode Backpropagation Neural Network
Abstract
Ternak sapi yang ada di Indonesia merupakan sumber daya alam dari beberapa
potensi sumber alam lainnya. Potensi dari ternak sapi sendiri juga dapat diperbaharui
terus, sehingga berguna untuk meningkatakan dinamika produktifitas pertumbuhan
ekonomi yang memadai. Untuk budidaya ternak sapi sendiri di Indonesia cukup
berkembang pesat di seluruh wilayah dan daerah, hal ini didukung oleh badan pusat
statistic Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018).
Beberapa peternak sapi sering mengalami kesulitan dalam menghadapi atau
mengetahui penyebab penyakit yang diderita ternak dengan kemampuan sendiri
sehingga menyebabkan angka kematian sapi setiap hari terus meningkat karena
kurangnya pengetahuan peternak tentang penyakit sapi. Selain itu peternak kesulitan
mencari solusi dan pada akhirnya ternak mati. Backpropagation adalah teknik dalam
arsitektur jaringan saraf yang melibatkan pembelajaran maju dan koreksi kesalahan
mundur. Model jaringan ini juga umum digunakan untuk proses deteksi, prediksi dan
prediksi, serta digunakan dengan akurasi yang cukup tinggi. Dengan melakukan
beberapa percobaan menggunakan learning rate antara learning rate 0.1, 0.2, 0.3, 0.4,
0.5, 0.6, 0.7, 0.8, 0.9 dapat diketahui bahwa setiap learning rate sangat mempengaruhi
percepatan proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari jumlah epoch yang didapatkan
dimana semakin kecil nilai Epoch maka proses pembelajaran backpropagation
semakin cepat sehingga dapat dijadikan acuan saat melakukan proses pengujian
dengan menggunakan learning rate yang optimal.