Asuhan Keperawatan Keluarga Tn S yang Salah Satu Anggota Keluarganya Resiko Preeklamsia Dengan Msalah Keperawatan Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan
Abstract
Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di seluruh
dunia termasuk di Indonesia yang banyak terjadi pada wanita kehamilan pertama.
Preeklamsia dapat terjadi setelah usia 20 minggu kehamilan sampai dengan
postnatal dan memiliki dampak yang serius bagi ibu dan janin. Dampak yang dapat
terjadi pada ibu yaitu dapat menyebabkan solusio plasenta, abruption plasenta,
hemolisis, pendarahan otak, kebutaan, kelainan pada ginjal, sedangkan yang dapat
terjadi pada janin yaitu (bayi berat lahir rendah), premature, asfiksia hingga
kematian perinatal. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan preeklamsi yaitu
kurangnya pengetahuan ibu mengenai perawatan selama hamil. Salah satunya
adalah pentingnya melakukan pemeriksan secara rutin. Selain itu manajemen
kesehatan keluarga juga sangat berpengaruh bagi ibu hamil untuk selalu melakukan
pemeriksaan rutin selama masa kehamilan. manajemen kesehatan keluarga yang
buruk dapat juga menjadi faktor resiko terjadinya preeklamsi wanita hamil harus
memiliki kesehatan yang optimal karena sangat penting untuk perkembangan janin
dan menambah kesiapan fisik dan mental ibu hamil selama masa kehamilan sampai
proses persalinan, oleh karna itu peran keluarga sangat dibutuhkan agar ibu hamil
merasa lebih senang, dan lebih nyaman jika mendapatkan dukungan dari keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan keluarga
Tn S dengan anggota keluarga resiko preeklamsia dengan masalah keperawatan
Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif.
Metode tugas akhir ini menggunakan desain laporan tugas akhir yang
dilakukan pada tanggal 18-25 Mei di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan
Lumajang partisipan adalah Ny.D yang mengalami resiko preeklamsia dengan
masalah keperawatan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif dengan kriteria :
ibu hamil dengan Tri mester 1 yang tidak dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan, mengungkapkan tidak memahami masalah Kesehatan yang dialami serta tidak
mengerti gejala penyakit yang diderita dan tidak tau bagaimana cara
pencegahannya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode WOD (Wawancara,
Observasi, dan Dokumentasi) Wawancara yang dilakukan kepada klien yaitu
dengan memberikan pertanyaan langsung kepada klien dan keluarganya. Observasi
yang dilakukan dengan mengamati klien serta lingkungannya secara langsung
dengan mencari perubahan serta hal lain yang akan diteliti. Sedangkan untuk
dokumentasi yaitu terkait data penunjang yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik
dan riwayat penyakit sebelumnya melalui rekam medis dari puskesmas.
Hasil pengkajian didapatkan Ny.D tidak mengetahui tentang penyakit yang
dialami dan terkadang klien sering merasa pusing. Klien juga tidak paham
bagaimana cara melakukan perawatan yang tepat. Diagnosis keperawatan yang
muncul yaitu manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidaktauan keluarga dalam mengenal masalah preeklamsia.
Implementasi yang telah dilakukan untuk klien resiko preeklamsia dengan
masalah keperawatan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif masalah
Preeklamsia antara lain : melakukan pemeriksaan Tekanan darah, mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan keluarga tentang Kesehatan klien, mengidentifikasi
Tindakan apa yang dapat dilakukan keluarga, memotivasi pengembangan sikap dan
emosi yang mendukung upaya Kesehatan, menganjurkan keluarga fasilitas
Kesehatan yang ada. Evaluasi pada pertemuan 3 rujuan telah tercapai yaitu,,
kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami meningkat, aktivitas
keluarga mengatasi masalah kesehatan yang tepat meningkat, Tindakan untuk
mengurangi resiko meningkat dan gejala penyakit anggita keluarga menurun.
Klien dan keluarga diharapkan selalu memberikan dukungan serta motivasi
pada klien agar dapat mengikuti Kesehatan selama hamil dan selalu rutin
melakukan (ANC) pada pelayanan Kesehatan terdekat. Keluarga selalu mensupport
dan selalu memberikan dukungan yang terbaik bagi klien dan selalu mendampingi
klien dalam melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.