• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Urgensi Perlindungan Terhadap Hak atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi

    Thumbnail
    View/Open
    Albiruwahidhan Cahayarizputra (190710101167).pdf (856.5Kb)
    Date
    2023-06-19
    Author
    CAHAYARIZPUTRA, Albiruwahidhan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tulisan ini ditujukan untuk menemukan bagaimana perbandingan pengakuan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi serta untuk mengetahui urgensi perlindungan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi antara Indonesia dengan Austria dan Perancis. Untuk menemukan persamaan dan perbedaan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi antara Indonesia dengan Austria dan Perancis menggunakan metode perbandingan. Hasil dari penulisan ini adalah pada dasarnya Indonesia, Austria, dan Perancis sama-sama menjamin hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi pada konstitusinya dan pada perjanjian internasional hak asasi manusia. Ketiganya juga sama-sama membolehkan pembatasan hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi pada keadaan tertentu. Namun yang membedakan Indonesia dengan Austria dan Perancis adalah pencantuman “nilai-nilai agama” sebagai salah satu pertimbangan dalam membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi pada Pasal 28J ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. Pencantuman “nilai-nilai agama” sebagai justifikasi pembatasan kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia berhubungan dengan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal tersebut berbeda dengan Austria dan Perancis yang merupakan negara sekuler, yang memisahkan sistem hukum dengan nilai-nilai agama. Sehingga walaupun antara Indonesia dengan Austria dan Perancis sama-sama menjamin hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, namun terdapat perbedaan terkait implementasinya. Di Indonesia, ketentuan yang membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi karena sensitivitas agama, seperti larangan penistaan agama dibolehkan untuk melindungi ketertiban umum. Austria dan Perancis melalui ECtHR berpendapat bahwa ekspresi yang berpotensi menyinggung agama harus ditolerir selama tidak melampaui batas. Jika terdapat ekspresi yang menghina simbol sakral atau objek pemujaan agama secara serampangan (gratuitously offensive), maka negara dibolehkan untuk membatasi hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi, selama pembatasan tersebut tidak melampaui batas.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118570
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6325]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository