Kajian Ekranisasi dalam Novel Antologi Rasa karya Ika Natassa dan Film Antologi Rasa Karya Sutradara Rizal Mantovani
Abstract
Banyaknya film yang mengadaptasi cerita orisinal dari novel semakin
meningkat dan memenuhi pasar yang masif. Sebagian besar novel yang dapat
menembus layar lebar adalah novel yang memiliki pasar yang luas dan
memiliki kesan yang baik bagi pembacanya. Novel yang ditulis Ika Natassa
dengan judul Antologi Rasa merupakan salah satu novel yang telah diangkat ke
layar lebar dengan judul yang sama. Film Antologi Rasa yang diadaptasi dari
novel Antologi Rasa disutradarai oleh salah satu sutradara kenamaan di
Indonesia, yaitu Rizal Mantovani. Antologi Rasa menyuguhkan sebuah cerita
masyarakat urban modern dengan tokoh utama bernama Keara yang bekerja
menjadi bankir di salah satu bank multinasional. Keara jatuh cinta dengan salah
satu sahabatnya yaitu Ruly, namun Keara tidak dapat menunjukkan
perasaannya demi menjaga keutuhan persahabatannya. Di sisi lain, Ruly
mencintai sahabat yang telah dikenalnya sejak masa sekolah yaitu Denise.
Sementara Harris sebagai sahabat Keara yang sering berinteraksi dengan
Keara, menyimpan perasaan cinta terhadap Keara. Ketiga tokoh tersebut
memiliki posisi yang sama dalam hal asmara; mencintai seseorang secara
sepihak. Novel Antologi Rasa mengungkapkan kisah percintaan masyarakat
kelas atas dengan gaya hidup hedonis yang tinggi. Berdasarkan masalah yang
ditemukan pada novel dan film tersebut, peneliti menggunakan kajian
ekranisasi untuk menganalisis substansi novel dan film Antologi Rasa. Analisis
yang dilakukan peneliti bertujuan untuk menguraikan keterjalinan antarunsur berdasarkan film Antologi Rasa berdasarkan kajian ekranisasi. Peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Langkah-langkah metode
penelitian kualitatif yang dilakukan yaitu: (1) memperoleh data dengan cara
membaca dan memahami isi novel, mengidentifikasi data-data yang didapat
dari sumber data berupa novel Antologi Rasa karya Ika Natassa, untuk
mengidentifikasi permasalahan yang dikaji yaitu mengenai tokoh, alur, konflik,
dan latar; (2) memperoleh data dengan cara menonton, memahami isi film, dan
mencatat data-data yang bersumber dari film Antologi Rasa yang disutradarai
Rizal Mantovani, untuk mengetahui permasalahan perbedaan yang dikaji yaitu
mengenai tokoh, alur, latar, serta unsur naratif dan unsur sinematik; (3)
mengolah data dengan mengklasifikasikan data-data yang terkait pada unsurunsur struktural yang terdiri dari tema, penokohan, latar, dan konflik.
Ekranisasi yang terdiri dari perubahan, penciutan, penambahan, dan perubahan
bervariasi; (4) menganalisis menggunakan pendekatan struktural yang meliputi
tema, penokohan, konflik, alur, dan latar serta melakukan pendekatan dengan
menggunakan analisis naratif dan sinematik. Ekranisasi yang meliputi
perubahan, penambahan, penciutan, dan perubahan bervariasi.
Peneliti menggali informasi mengenai biografi pengarang dan latar
belakang pengarang. Pencarian berbagai informasi tersebut berdasarkan pada
permasalahan-permasalahan yang terdapat pada novel. Informasi tersebut
berfungsi untuk menunjang analisis peneliti di ekranisasi. Pendekatan
struktural berfungsi untuk mengetahui secara murni novel Antologi Rasa karya
Ika Natassa dan film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani melalui
keterkaitan setiap unsur-unsurnya. Tema dibagi menjadi dua, yaitu tema mayor
dan tema minor. Tema mayor dalam novel tersebut yaitu percintaan di
lingkungan persahabatan. Tema minor terdiri dari tiga poin, yaitu: (1)
kesetiakawanan; (2) pelarian untuk memenangkan ego; dan (3) sisi lain seorang
wanita. Tema tersebut mengacu pada gambaran tokoh utama dan tokoh
bawahan dari novelnya. Novel Antologi Rasa memiliki toloh utama yaitu
Keara. Tokoh bawahan yang sering berinte dan berpengaruh dalam kejadian yang terjadi pada novel adalah Harris, Ruly, dan Dinda. Konflik yang terjadi di
antaranya konflik manusia dan manusia yang dominan menceritakan
perselisihan antaraKeara dan Harris. Konflik antara manusia dan alam terjadi
pada Keara yang mengomparasi infrastruktur dari Jakarta dan Singapura serta
Dinda yang membandingkan cuaca Sydney dan Jakarta. Konflik manusia
dengan ide yang lain didominasi dengan pemikiran setiap tokoh terhadap
sesuatu yang lain. Konflik antara manusia dengan kata hatinya didominasi
pergolakan batin dari Keara terhadap kisah asmaranya. Tahapan alur diawali
dengan penyituasianyang ditandai dengan memggambarkan situasi terkini dan
dilanjutkan dengan pengenalan setiap tokoh dominan, tahap pemunculan
konflik ketika Keara mulai membingungkan permasalahan perasaannya
terhadap Ruly, tahap peningkatan konflik ditandai dengan Keara yang meminta
Harris untuk menciumnya, tahap klimaks tejadi pada saat Keara mendapati
dirinya telah bersetubuh dengan Harris, tahap penyelesaian terjadi pada saat
Keara menjalani hubungan dengan Ruly. Latar tempat berlokasi di Jakarta,
Singapura, dan Bali. Latar waktu terjadi pada rentan tahun 2008-2012.
Latar sosial dan budaya mengarah pada gaya hidup hedonis dan tingkat
konsumerisme yang tinggi. Unsur naratif dari film Antologi Rasa karya
sutradara Rizal Mantovani ditandai dengan plot dan pelaku cerita. Plot dibuka
dengan tahap penyituasian dengan diawali adegan terkini kemudian dilanjutkan
perkenalan tokoh, tahap pemunculan masalah ditandai dengan Keara yang
mendapat kabar Ruly kecelakaan, tahap peningkatan konflik terdapat pada
bagian Keara yang memikirkan perasaannya terhadap Ruly dan dilanjutkan
Keara mencium Harris, tahap klimaks terjadi pada saat Keara mendapati
dirinya bangun tidur dalam keadaan tidak berpakaian dan telah bersetubuh
dengan Harris dilanjutkan demgan kisah percintaannya dengan Ruly yang
berakhir tidak sesuai harapan Keara, tahap penyelesaian ditandai dengan Keara
dan Harris menjadi sepasang kekasih. Adapun pelaku cerita yang terdiri dari
Keara, Harris, dan Ruly. Konflik yang dihadirkan terdapat pada bagian Keara
yang bingung soal kisah asmaranya yang berujung melampiaskannya ke Harris,dan pada bagian Keara yang mengetahui jika Ruly tetap memprioritaskan
Denise dibanding Keara. Unsur sinematik dari film Antologi Rasa karya
sutradara Rizal Mantovani terdapat di adegan I (00:31) menggunakan metode
pengambilan gambar secara long shot dan following object yang menunjukkan
latar tempat yang luas, adegan II (4:18) pengambilan gambar dengan teknik
close up dan following object yang menunjukkan mimik dan gestur dari
pemain, adegan III (50:06) teknik pengambilan gambar menggunakan teknik
over the shoulder shotdengan cahaya dengan menggunakan teknik key light
yang memperlihatkan emosi masing-masing tokoh, dan adegan IV (57:27)
yang menggunakan teknik pengambilan gambar following object dengan
pencahayaan natural light menunjukkan jika pemain berada di ruang terbuka
dan di lokasi yang memungkinkan memuat banyak orang.
Teori ekranisasi digunakan untuk mengetahui mekanisme sebuah novel
dapat diadaptasi menjadi bentuk film. Teori ekranisasi digunakan untuk
memahami proses perubahan bentuk novel yang alat utamanya kata-kata,
diubah menjadi bentuk film yang alat utamanya adalah gambar-gambar yang
bergerak berkelanjutan. Terjadi pula proses penciutan, penambahan, dan
perubahan bervariasi pada alur, latar, dan tokoh. Melalui ekranisasi kita dapat
mengetahui terjadinya perubahan-perubahan tersebut dan mengapa perubahan
tersebut dapat terjadi.