Eliminasi TMV (Tobacco Mosaic Virus) Melalui Kultur Meristem pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tobaccum L.)
Abstract
Kasus penurunan produksi tembakau dapat disebabkan oleh virus tumbuhan.
Gangguan akibat virus tumbuhan dapat berdampak pada penurunan produksi
tanaman termasuk tembakau. Dilaporkan bahwa virus tumbuhan menyebabkan
gangguan, kerusakan, dan kerugian pada budidaya tembakau seperti infeksi
Tobacco mosaic virus (TMV). Perkembangan dan penyebaran TMV berada pada
produk tembakau, didalam tanah dan menular melalui benih yang terinfeksi sebagai
sumber inokulum. Upaya memutus rantai penyebaran dan penularan virus melalui
benih yang terinfeksi, salah satu cara memproduksi bibit bebas virus. kultur
jaringan tanaman (in vitro) melalui kultur meristematik dapat mengeliminasi virus
pada tanaman dan menghasilkan individu tanaman yang bebas virus. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menjelaskan seberapa ukuran apikal meristerm pucuk
tembakau terhadap produksi bibit tembakau bebas dari TMV. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang produksi bibit tembakau bebas
TMV dengan menggunakan jaringan apikal meristem serta meningkatkan produksi
bibit tembakau yang sehat dan terbebas dari infeksi TMV melalui kultur jaringan
tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahapan percobaan. Tahapan pertama
yaitu persiapan penelitian dilakukan isolasi virus dari daun tembakau bergejala
mosaic yang diperoleh dari lapang di Kecamatan Sumbersari, Jember. Selanjutnya
virus dikonfirmasi secara molekuler. Pada tahapan kedua adalah pelaksanaan
penelitian, dilakukan penyiapan sumber inokulum, inokulasi sap virus pada
tanaman tembakau sehat, kultur jaringan meristem, dan dilanjutkan dengan deteksi
secara molekuler menggunakan RT-PCR.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan ukuran meristem apikal 1mm, 2
mm, 5 mm, 10 mm, dan 15 mm yang dilakukan sebanyak 4 ulangan. Hasil percobaan dianalisis secara kualitatif dan deskriptif dari hasil RT-PCR (Reverse
Transcription-Polymerase Chain Reaction) terhadap ada dan tidaknya pita hasil
RT-PCR dan di bandingkan dengan kultur jaringan tanaman bebas TMV.
Inokulasi sap TMV pada tanaman tembakau menunjukkan gejala mosaic yang
sama persis dengan sumber sap virus daun tembakau terinfeksi mosaic dan dapat
dinyatakan proses inokulasi sap virus yang dilakukan pada tanaman tembakau
berhasil diinokulasikan. Laju infeksi TMV menunjukkan gejala ditandai dengan
munculnya green islands pada permukaan daun. Kultur jaringan meristem apikal
menggunakan hormon BAP 3 ppm secara tunggal mampu memicu terjadinya
pembelahan sel dan morfogenesis dalam menghasilkan pertumbuhan tunas.
Penggunaan hormon NAA 0.5 ppm secara tunggal dalam merangsang pertumbuhan
akar serta perkembangan batang dan daun menjadi perlakuan hormon yang efektif.
Hasil kultur jaringan meristem apikal menunjukkan hasil perbedaan ukuran
pada plantlet yang ditunjukkan pada plantlet yang berasal dari eksplan terinfeksi
TMV memiliki ukuran tinggi plantlet yang pendek dibandingkan dengan plantlet
yang berasal dari eksplan tanpa infeksi TMV. Konfirmasi TMV pada plantlet secara
morfologi pada plantlet yang berasal dari ukuran 1 mm, 2 mm, 5 mm, 10 mm, dan
15 mm masih mengandung TMV yang ditunjukkan dengan adanya gejala infeksi
TMV.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]