Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Kulit Kopi dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.)
Abstract
Pakcoy atau sawi huma (Brassica rapa L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Konsumsi tanaman pakcoy yang meningkat sebesar 4.4% perkapita seminggu berdampak pada bertambahnya konsumsi pupuk nasional. Usaha untuk mengurangi adanya ketergantunan pupuk anorganik yang berlebih dapat menggunakan beberapa kombinasi pupuk organik yang berasal dari limbah pertanian. Penambahan pupuk dasar atau awal yang berasal dari bahan organik dapat menggunakan kompos kulit kopi. Salah satu upaya dalam mengurangi dampak pupuk anorganik yaitu menggunakan pupuk hayati jenis Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Penelitian dilakukan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis kompos kulit kopi dan konsentrasi PGPR dengan 48 unit percobaan. Faktor pertama adalah dosis kompos kulit kopi terdiri dari 4 taraf yaitu P1 (Kontrol), P2 (80 gram kompos kulit kopi), P3 (85 gram kompos kulit kopi) dan P4 (90 gram kompos kulit kopi) sedangkan faktor kedua memiliki 4 taraf yaitu K1 (Kontrol), K2 (5 ml/L), K3 (10 ml/L), dan K4 (15 ml/L). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan diuji lanjut menggunakan DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kombinasi perlakuan dosis kompos kulit kopi dengan konsetrasi PGPR tidak berpengaruh nyata pada semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Hasil terbaik dari kombinasi kompos kulit kopi dengan dosis 90 gram/tanaman dan PGPR 10 ml/l memiliki pertumbuhan dan hasil paling baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, bobot kering, bobot basah, kadar klorofil dan laju pertumbuhan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]