Analisis Kelayakan dan Prospek Pengembangan Usaha Tani Sorgum Kabupaten Situbondo
Abstract
Luas area, produksi dan produktivitas sorgum di negara Indonesia secara nasional belum secara jelas diketahui. Data luas area, produksi dan produktivitas sorgum yang tersedia secara nasional sudah sangat lama hal ini disebabkan ketidakstabilan usahatani sorgum yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data dan informasi terkini upaya pengembangan sorgum Indonesia mulai dilakukan Direktorat Serealia secara nasional melalui perluasan areal tanam sorgum dengan diversifikasi pemanfaatan lahan marginal. Sorgum memiliki potensi dikembangkan di lahan marginal karena sorgum memiliki adaptasi tinggi untuk ditanam pada lahan-lahan sub-optimal.
Upaya serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam mengoptimalkan lahan marginal melalui pengembangan sorgum. Kabupaten Situbondo memiliki 30.830 Ha lahan marginal yang belum dimanfaatkan secara optimal sehingga dengan adanya pengembangan sorgum diharapkan dapat memberi nilai ekonomis pada lahan marginal. Upaya pengembangan sorgum Kabupaten Situbondo dilakukan dengan pemberian benih gratis untuk menarik petani membudidayakan sorgum. Namun kenyataannya, berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo hanya terdapat 19 petani sorgum yang tetap bertahan membudidayakan sorgum pada pendataan terakhir tahun 2020.
Berdasarkan fenomena sorgum yang potensial dibudidayakan di Kabupaten Situbondo namun sedikit petani yang melanjutkan budidaya sorgum maka peneliti ingin mengetahui: (1) pendapatan petani usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo, (2) kelayakan usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo, (3) prospek pengembangan usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Situbondo pada Desa Sumberejo, Belengguan, Peleyan, Wringinanom, dan Klatakan dengan pertimbangan wilayah tersebut masih melakukan budidaya sorgum
Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan menggunakan metode analisis pendapatan, kelayakan usahatani R/C rasio dan Break Event Point (BEP) serta analisis SWOT. Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh terdiri dari 10 petani sorgum meliputi 5 petani hijauan sorgum dengan varietas Suri agritan, 4 petani hijauan sorgum dengan varietas Bioguma dan 1 petani biji sorgum dengan varietas Bioguma. Kemudian 4 informan expert mengidentifikasi pengembangan sorgum meliputi mantan kepala Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, medik veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo, koordinator lapang Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Banyuputih dan Direktur CV. Bina Harmoni Semesta sebagai produsen benih sorgum Kabupaten Situbondo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendapatan usahatani sorgum dengan panen hijauan sorgum dengan varietas Suri agritan selama satu musim tanam sebesar Rp.6.788.840/ha, petani usahatani hijauan sorgum varietas Bioguma Rp.17.641.958/ha, dan petani usahatani biji sorgum dengan varietas Bioguma Rp.11.010.250/ha. (2) kelayakan usahatani petani hijauan sorgum dengan varietas Suri agritan memiliki nilai R/C rasio 1,9 kemudian petani usahatani hijauan sorgum dengan varietas Bioguma 2,8 dan nilai R/C petani usahatani biji sorgum varietas Bioguma sebesar 1,6. Break Event Point (BEP) produksi petani hijauan sorgum dengan varietas Suri agritan dicapai pada produksi 1.359 Kg dengan BEP harga Rp.180. BEP produksi petani usahatani hijauan sorgum dengan varietas Bioguma dicapai pada produksi 6.209 Kg dan BEP harga Rp.162 kemudian pada petani usahatani biji sorgum varietas Bioguma BEP produksi dicapai pada produksi 1.748 Kg dengan BEP harga Rp.2.427. (3) prospek pengembangan usahatani sorgum Kabupaten Situbondo berada pada posisi white area (bidang kuat-berpeluang) dengan strategi pengembangan meliputi: pengembangan budidaya khusus sorgum pada lahan marginal, mengembangkan diversifikasi sorgum menjadi tanaman yang multiguna dan mengupayakan kemitraan petani bersama pihak pengusaha industri produk sorgum dengan dukungan kolaborasi Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kabupaten Situbondo.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]