Pengaruh Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada Materi Tekanan Zat terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Abstract
Pendidikan dipandang sebagai bidang yang paling esensial guna
mewujudkan kesejahteraan nasional. Pembelajaran IPA suatu metode yang
menunjang siswa agar dapat menginterpretasikan konsep ilmiah (Safitri et al.,
2021). Namun faktanya, dalam proses pembelajaran dimana materi IPA hanya
disampaikan sebagai produk dan siswa hanya menghafal konsep faktual. Dalam
proses pembelajaran tidak memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis serta
pembelajaran kurang bervariatif yang mana masih bersifat konvensional dan
verbalisme. Hal tersebut berdampak terhadap hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis. Hasil belajar IPA dan kemampuan berpikir kritis dinyatakan masih
tergolong rendah (Ekasari, 2021; Maslakhatunni’mah et al., 2019). Solusi yang
dapat diberikan yakni penggunaan model pembelajaran yang setiap prosesnya
melibatkan siswa. Salah satunya yaitu model process oriented guided inquiry
learning (POGIL). POGIL dapat dijadikan solusi dikarenakan dalam sintaksnya
fokus terhadap suatu konsep dan proses ilmiah yang dapat membangkitkan
pemahaman siswa pada materi yang didukung dengan tim belajar. Tujuan dari
penelitian ini yaitu (1) Menguji pengaruh model POGIL pada materi tekanan zat
terhadap hasil belajar siswa SMP dan (2) Menguji pengaruh model POGIL pada
materi tekanan zat terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP.
Jenis penelitian ini yaitu quasi experiment dengan pendekatan kuantitatif
serta berdesain nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan di salah
satu SMP di Kabupaten Jember tepatnya SMP Negeri 14 Jember pada semester
genap tahun ajaran 2022/2023. Sampel ditentukan berdasarkan teknik purposive
sampling. Teknik pengumpulan data utama yaitu menggunakan tes tulis dan
portofolio. Sementara observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi sebagai
teknik pengumpulan data pendukung. Teknik analisis data menggunakan uji
independent sample t-test berbantuan software SPSS versi 25.
Hasil penelitian menunjukkan skor rerata hasil belajar dari ranah kognitif
yakni kelas eksperimen mencapai skor pretest 44,16 posttest 76,54 sedangkan
kelas kontrol 30,64 untuk skor pretest dan 63,22 untuk posttest. Uji mannwhittney u-test menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) yakni lebih kecil dari 0,05 yaitu
0,000. Skor rerata hasil belajar ranah psikomotorik mencapai angka 90,45 pada
kelas eksperimen dan 84,70 pada kelas kontrol. Hasil uji independent sample ttest memperoleh nilai Sig. (2-tailed) 0,002 dimana kurang dari 0,05. Analisis data
kemampuan berpikir kritis memperoleh skor rerata pretest dan posttest kelas
eksperimen yakni sebesar 43,00 dan 79,19. Sedangkan kelas kontrol nilai pretest
mendapatkan skor 38,45 dan posttest 74,90. Nilai Sig. (2-tailed) kemampuan
berpikir kritis yang diperoleh dari uji independet sample t-test memperoleh skor
0,046 yang mana lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dikatakan
terdapat perbedaan skor rerata hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil uji normalitas shapiro wilk, uji hipotesis (independent
sample t-test dan mann whitneyy u-test dan uji t- pihak kanan), maka dapat
disimpulkan bahwa: (1) model POGIL pada materi tekanan zat berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP, dan (2) model POGIL berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP.