Persepsi Petani tentang Dampak Perubahan Iklim dan Strategi Menghadapinya: Studi Kasus pada Petani Bawang Merah di Indonesia
Abstract
Bawang merah merupakan jenis tanaman hortikultura semusim sebagai
salah satu sektor strategis dan prioritas utama dalam kebijakan pengembangan
pertanian. Usahatani bawang merah akan selalu menghadapi risiko perubahan
iklim. Risiko tingginya curah hujan dan kekeringan sebagai indikasi dampak
perubahan iklim menjadi dampak negatif bagi keberlangsungan produksi bawang
merah. Timbulnya dampak negatif dari perubahan iklim dapat dilakukan
pencegahan atau mitigasi berupa strategi adaptasi yang didasarkan pemahaman dan
pengetahuan yang dimiliki petani. Namun demikian, adanya persepsi petani juga
berbeda-beda tergantung bagaimana cara pandang setiap petani dalam menganalisis
perubahan iklim pada lahan pertanaman. Untuk itu, perlu adanya kajian terkait
persepsi petani terhadap tingkat dampak perubahan iklim dan faktor-faktor yang
memengaruhi persepsi petani terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, strategi
adaptasi petani dalam menghadapi dampak perubahan iklim juga perlu dikaji
sebagai pertimbangan petani dalam mengambil keputusan dalam upaya
peningkatan produksi bawang merah.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive
method yaitu di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method,
dimana merupakan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Penentuan
jumlah sampel menggunakan jumlah responden yang terdapat pada data Survei
Rumah Tangga Hortikultura (SHR) Tahun 2014 sebanyak 9.147 responden, namun
untuk penentuan sampel pada strategi adaptasi petani bawang merah menyesuaikan
dengan jumlah responden yang menjawab kuesioner. Persepsi petani bawang merah
terhadap dampak perubahan iklim dianalisis menggunakan analisis deskriptif
dengan skala likert, faktor yang memengaruhi persepsi petani dianalisis
menggunakan analisis regresi logistik ordinal, dan strategi adaptasi petani dalam
menghadapi dampak perubahan iklim dianalisis menggunakan analisis deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) Persepsi petani terhadap dampak
perubahan iklim menunjukkan bahwa total skor persepsi sebesar 13.642 dan
termasuk dalam kategori terdampak rendah, dimana mayoritas petani bawang
merah memiliki persepsi terdampak rendah dari perubahan iklim yang terjadi
terhadap penurunan produksi bawang merah. 2) Faktor-faktor yang secara
signifikan memengaruhi persepsi petani bawang merah tentang dampak perubahan
iklim terhadap penurunan produksi diantaranya variabel umur, pendidikan, sistem
tanam tumpangsari, dan intensitas curah hujan tinggi. Adapun variabel luas panen,
kemitraan, dan jenis kelamin tidak signifikan memengaruhi persepsi petani bawang
merah tentang dampak perubahan iklim terhadap penurunan produksi. 3) Strategi
adaptasi yang paling banyak diterapkan oleh petani bawang merah dalam
menghadapi dampak perubahan iklim yaitu dengan menjadi anggota kelompok tani
dengan jumlah responden yang menerapkan sebanyak 2.172 petani atau 23,75
persen, sedangkan strategi adaptasi yang paling sedikit diterapkan oleh petani
bawang merah yaitu pengendalian secara hayati dengan jumlah responden yang
menerapkan sebanyak 16 petani atau 0,22 persen.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]