Kandungan Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) Pada Air Tambak dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) serta Pengelolaan Tambak (Studi di Wilayah Wisata Bahari Tlocor Kabupaten Sidoarjo)
Abstract
Pembuangan limbah industri dan lumpur lapindo yang mengandung bahan pencemar seperti Cu dan Pb dapat membahayakan biota perairan hingga mempengaruhi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kandungan logam berat terutama Cu dan Pb pada air tambak dan ikan bandeng yang dominan dikonsumsi oleh masayarakat Kabupaten Sidoarjo dan menganalisis batas aman konsumsi untuk manusia serta pengelolaan tambak yang dilakukan. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan pada dua titik lokasi yaitu tambak yang dekat dengan wisata bahari dan muara sungai porong. Data yang didapatkan berupa hasil wawancara terkait pengelolaan tambak dan hasil uji laboratorium kandungan logam berat Cu dan Pb pada air tambak dan ikan bandeng. Kandungan Cu dan Pb pada air tambak yang diambil pada tambak 1 dan tambak 2 menunjukkan hasil yang sama yaitu sebesar <0,0298 mg/L untuk Cu dan <0,0338 mg/L untuk Pb. Kandungan Cu pada ikan bandeng (Chanos chanos) yang diambil pada tambak 1 sebesar 0,19 mg/Kg, dan tambak 2 sebesar <0,0175 mg/Kg. Kandungan Pb pada ikan bandeng (Chanos chanos) yang diambil pada tambak 1 dan tambak 2 menunjukkan hasil yang sama yaitu <0,1571 mg/Kg. Pengelolaan tambak dilakukan dengan tahapan persiapan lahan, pengisian air, pembesaran, panen dan pasca panen, serta monitoring. Kandungan logam berat Cu dan Pb pada ikan bandeng belum melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) No. 9 tahun 2022. Sebagian besar tahap pengelolaan tambak sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 37 tahun 2022
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]