Perbandingan Variasi Dosis Pupuk Organik Cair Limbah Sayur dan Kompos terhadap Hasil dan Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Abstract
Produktivitas tanaman sawi nasional dalam kurun waktu 2017-2021 adalah 10,21 ton/ha, 10,42 ton/ha, 10,72 ton/ha, 10,51 ton/ha, dan 10,44 ton/ha. Potensi genetik genetik tanaman sawi varietas tosakan yang ditanam di Indonesia adalah 25 ton/ha, sedangkan rata-rata produktivitas tanaman sawi di Indonesia hanya mencapai 10,47 t/ha. Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang, sehingga perlu upaya dalam meningkatkan produktivitasnya.
Pemberian pupuk organik merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas tanaman sawi hijau. Pupuk kompos dan pupuk organik cair dapat mampu memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah dengan tujuan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga penyerapan air dan unsur hara oleh akar tanaman lebih optimal dan menunjang pertumbuhan tanaman sawi hijau. Pemberian pupuk kompos pada tanaman sawi hijau juga mampu memberikan pengaruh nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman sawi hijau. Sedangkan pemberian pupuk organik cair juga mampu memperbaiki sifat fisik, kmia dan biologi tanah, sehingga mampu mencukupi kebutuhan hara tanaman, pemberian pupuk organik cair limbah sayuran berpengaruh terhadap kenaikan bobot segar tanaman sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanaman sawi hijau.
Pemberian pupuk organik dengan dosis yang tepat akan memberikan hasil dan pertumbuhan tanaman sawi hijau secara optimal, selain itu penggunaan dosis pupuk secara tepat juga mampu mengefisiensi input yang akan digunakan dalam budidaya tanaman sawi hijau, Sehingga dilakukan kajian apakah perbandingan variasi dosis pupuk organik cair limbah sayur dan kompos berpengaruh nyata terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman sawi hijau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk organik cair limbah sayur dan kompos serta mengetahui pengaruh interaksinya terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman sawi hijau.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama dosis pupuk organik cair terdiri atas 3 taraf, yaitu P0 (0 ml), P1 (125 ml), P2 (250 ml) sedangkan faktor kedua dosis pupuk kompos terdiri atas 4 taraf, yaitu K1 (0 g ), K2(100 g) dan K3(200 g) dan K4 (300 g). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu volume akar (ml), tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat segar tanaman (gram), jumlah klorofil (µmol/m2), berat kering tanaman (gram). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan taraf kepercayaan 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan dosis pupuk organik cair dan dosis pupuk kompos tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Secara faktor tunggal, perlakuan dosis pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan volume akar, jumlah klorofil dan berat segar tanaman. Sedangkan faktor tunggal dosis pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap variabel pengataman tinggi tanaman, berat segar tanaman, jumlah klorofil dan berat kering tanaman. Secara keseluran perlakuan dosis pupuk organik cair 0 ml dan dosis pupuk kompos 300 gram merupakan kombinasi perlakuan terbaik terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman sawi hijau.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]