Sistem Pemilihan Penerima Bantuan Langsung Tunai dengan Menggunakan Metode MAUT (Studi Kasus Desa Sukowiryo)
Abstract
Pembatasan kegiatan ekonomi akibat Covid-19 menyebabkan hilangnya pekerjaan kesempatan bagi banyak orang. Untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi, Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan Bantuan Langsung Tunai (BLT)
program yang mencakup seluruh penduduk. Program ini bertujuan untuk memulihkan individu dari krisis ekonomi. Program BLT desa, sebagai salah satu jaring pengaman sosial program, telah menunjukkan efisiensi yang luar biasa dalam hal regulasi, fungsi dan tugas, kerangka kerja, dan hasil. Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi di dalamnya pelaksanaan, seperti alokasi anggaran yang terbatas, ketidaksesuaian data dalam penentuan penerima manfaat, dan ketersediaan infrastruktur distribusi. Sukowiryo Kantor Desa bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan pemerintah, termasuk BLT Kemiskinan Ekstrim dan administrasi kemasyarakatan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menentukan siapa di antara 115 calon penerima BLT yang berhak menerima pendampingan. Untuk memastikan efektivitas dana bantuan yang ditargetkan, pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (DSS), seperti metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT), dapat membantu dalam proses simulasi dan perhitungan untuk menentukan penerima manfaat yang layak. Melalui wawancara, berbagai kriteria telah diidentifikasi, seperti tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pekerjaan, usia, pendapatan, dan riwayat kesehatan, untuk mengevaluasi dan menentukan penerima yang layak. Penerima Bantuan Langsung Tunai yang dikembangkan Sistem Seleksi dapat memudahkan perangkat desa dalam menentukan penerima BLT dengan cara
mengaktifkan peringkat yang mudah dan cepat. Metode MAUT dapat memberi peringkat dari yang tertinggi hingga yang tertinggi
nilai terendah, memberikan dukungan keputusan untuk menentukan 27 penerima BLT di Desa Sukowiryo. Hasil uji akurasi mencapai akurasi 100% dari dihitung 115 data, maka dapat disimpulkan bahwa sistem mampu pemilihan penerima BLT di Desa Sukowiryo. Namun, ada sedikit perbedaan nilai desimal antara perhitungan manual dan sistem karena pembulatan dalam sistem, namun tidak mempengaruhi hasil pengambilan keputusan untuk BLT penerima.