dc.contributor.author | HAKIM, Moch. Alfian Maulana | |
dc.date.accessioned | 2023-09-04T01:54:26Z | |
dc.date.available | 2023-09-04T01:54:26Z | |
dc.date.issued | 2023-04-14 | |
dc.identifier.nim | 181710201086 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117775 | |
dc.description | Finalisasi oleh Taufik Tgl 4 September 2023 | en_US |
dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah negara tropis yang memiliki keanekaragaman buah
buahan, salah satu komoditas tanaman buah yang terkenal di Indonesia adalah buah
durian. Menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2021, Indonesia mampu
mencapai jumlah produksi buah durian hingga 1.818.949 ton (BPS, 2021). Data
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur tentang produksi tanaman buah-buahan
tahun 2021, terdapat banyak sentra produksi durian dengan jumlah total produksi
durian pada tahun 2021 di Jawa Timur sebanyak 275.319 ton. Limbah kulit durian
semakin meningkat jumlahnya sehingga perlu dilakukan penanganan limbah dan
penelitian tentang pemanfaatan kulit durian agar tidak menumpuk dan mencemari
lingkungan. Salah satu upaya penanganan limbah kulit durian yang dilakukan yaitu
menggunakan kulit durian sebagai bahan baku biopellet. Perlakuan kulit durian
yang dilakukan yaitu kulit durian fermentasi dan kulit durian non fermentasi, untuk
variasi torefaksi yaitu torefaksi dilakukan pada suhu 290
oC dengan perlakuan
variasi waktu 15, 20, dan 25 menit. Analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian
menggunakan anova dua arah dengan tiga kali pengulangan pada masing-masing
perlakuan sehingga didapatkan nilai rata-rata, nilai suhu pembakaran biopellet kulit
durian pada perlakuan fermentasi dan variasi waktu torefaksi 25 menit memiliki
nilai tertinggi yaitu sebesar 184,421 ℃, nilai kadar air biopellet kulit durian
terendah yaitu pada perlakuan fermentasi dan variasi waktu torefaksi 25 menit
sebesar 7,181 %, nilai kalor biopellet kulit durian tertinggi yaitu pada perlakuan
fermentasi dan variasi waktu torefaksi 25 menit yaitu sebesar 5366,356 kal/g, laju
pembakaran terlama yaitu pada perlakuan fermentasi dan variasi waktu torefaksi 25
menit sebesar 0,322 g/menit, dan nilai kadar abu terendah yang dihasilkan oleh
biopellet kulit durian yaitu sebesar 1,861 % pada non fermentasi dan variasi waktu
torefaksi 15 menit. Komposisi biopellet kulit durian terbaik hasil uji scoring yaitu
komposisi biopellet kulit durian dengan perlakuan fermentasi dan variasi waktu
torefaksi selama 25 menit. | en_US |
dc.description.sponsorship | Pembimbing Utama Prof. Dr. Ir. Soni Sisbudi Harsono, M.Eng., M.Phil | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | LIMBAH KULIT DUREN | en_US |
dc.subject | FERMENTASI | en_US |
dc.subject | BIOPELLET | en_US |
dc.subject | TOREFAKSI | en_US |
dc.title | Analisis Kualitas Biopellet Limbah Kulit Durian dengan Proses Fermentasi dan Variasi Waktu Torefaksi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Teknik Pertanian | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Prof. Dr. Ir. Soni Sisbudi Harsono, M.Eng., M.Phil | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 21 Juli 2023 | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |