Studi Karakteristik Agronomis Tanaman Kopi Robusta di Bawah Naungan Sengon dan Kelapa pada Ketinggian 400 M DPL
Abstract
Tanaman kopi adalah salah satu komoditas tanaman yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama jenis kopi robusta. Sebanyak 70,14% produksi kopi nasional berasal dari kopi robusta dan sisanya adalah kopi arabika sebesar 29,86%. Untuk menunjang produksi yang stabil, cara budidaya dan kondisi pertanaman kopi harus diperhatikan. Kondisi lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, kualitas kopi, produksi serta produktivitas tanaman kopi.Tanaman kopi termasuk ke dalam tanaman C3 yang memiliki karakteristik tidak memerlukan intensitas cahaya matahari terlalu tinggi atau penuh karena dapat mengganggu pertumbuhan dan pola pembungaan pada tanaman kopi robusta. Pemberian tanaman penaung bisa menjadi solusi agar intensitas cahaya yang masuk ke pertanaman kopi dapat optimal untuk proses metabolismenya. Perbedaan jenis penaung juga berpengaruh pada intensitas cahaya matahari yang masuk ke lahan pertanaman kopi dan dapat mempengaruhi tingkat suhu udara dan kelembaban pada lahan. Intensitas cahaya, suhu dan kelembaban akan memberikan pengaruh pada karakter-karakter agronomis tanaman kopi seperti tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, diameter batang, dan jumlah daun. Oleh karena itu pemilihan jenis tanaman penaung juga harus diperhatikan supaya distribusi sinar matahari yang diterima oleh tanaman utama menjadi lebih optimal untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Lahan tanaman kopi robusta yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian memiliki jenis penaung berbeda yaitu sengon dan kelapa. Masing-masing lahan terdapat sub plot berukuran 10 x 10 m sebanyak 6, dengan masing-masing sub plot terdapat 3 tanaman kopi sehingga dalam satu lahan jenis naungan terdapat 18 sampel tanaman kopi. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah diameter batang, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, panjang cabang, jumlah daun, rata-rata dompolan, rata-rata buah per dompol, taksasi hasil produksi, intensitas cahaya matahari, kandungan klorofil, suhu dan kelembaban udara. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan membandingkan SEM pada masing-masing nilai rata-rata setiap parameternya. Standart Error of Mean (SEM) adalah risiko atau kemungkinan kesalahan dalam pengambilan sampel penelitian.Data yang didapat kemudian dianalisis dengan membandingkan SEM pada masing-masing nilai rata-rata setiap parameternya. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tanaman kopi di bawah penaung kelapa memiliki hasil yang lebih baik daripada di bawah penaung sengon. Tanaman kopi di bawah naungan kelapa menghasilkan produksi biji kering yang lebih tinggi dari tanaman kopi naungan sengon yakni sebesar 1638,89 kg/ha sedangkan pada naungan sengon sebesar 1008,46 kg/ha sehingga penggunaan tanaman kelapa sebagai penaung kopi lebih direkomendasikan daripada tanaman penaung sengon.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]