Show simple item record

dc.contributor.authorNADIYA, Nisma Riyadh
dc.date.accessioned2023-07-27T09:20:23Z
dc.date.available2023-07-27T09:20:23Z
dc.date.issued2023-06-09
dc.identifier.nim171510101016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117367
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.description.abstractTanaman Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang tumbuhnya merambat dan memiliki potensi untuk dikembangkan, selain itu tanaman ini cukup mudah dibudidayakan dan sangat cocok ditanam pada daerah tropis seperti Indonesia. Upaya pengembangan tanaman vanili selalu diupayakan untuk perbanyakan karena memiliki tingkat produktivitas yang masih rendah, karena permintaan vanili yang cukup tinggi, namun tidak seimbang dengan produktivitas yang dihasilkan dikarenakan adanya berbagai kendala dalam pengembangan vanili di Indonesia. Perbanyakan tanaman vanili dapat dilakukan secara generatif menggunakan bahan tanam biji dan juga secara vegetatif dengan stek. Perbanyakan menggunakan biji memerlukan waktu berbunga yang relatif lama, sampai saat ini tanaman vanili lebih banyak dilakukan perbanyakan secara vegetatif menggunakan metode konvensional dengan stek batang. Tetapi perbanyakan vanili secara konvensional hanya memiliki laju multiplikasi yang rendah dan membutuhkan waktu yang relatif lama dan juga membutuhkan tenaga yang lebih banyak sehingga tidak cukup efisien. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu adanya upaya dalam peningkatan perbanyakan tanaman vanili yaitu dengan perbanyakan melalui kultur jaringan tanaman. Oleh karena itu pengembangan protokol yang efisien dalam perbanyakan tunas vanili in-vitro menjadi sangat krusial dan penting salah satu tahap perbanyakan tunas in-vitro merupakan multiplikasi. Modifikasi komposisi media kultur dengan penambahan zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin akan berinteraksi dan mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan eksplan. Penambahan kombinasi hormon sitokinin dan auksin mempengaruhi tinggi tunas pada tanaman vanili. Hormon auksin mampu merangsang pada tunas, sedangkan hormon sitokinin berperan dalam pemanjangan sel pada tanaman. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian kombinasi zat pengatur tumbuh 2,4-D dan BAP yang tepat terhadap multiplikasi pada tanaman vanili. Penilitian ini dilakukan pada bulan Januari-Desember 2022 di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Metode penelitian yang digunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor pertama hormon 2,4-D dan faktor kedua hormon BAP dengan masing-masing terdiri dari 3 taraf konsentrasi, sehingga terdapat 9 perlakuan kombinasi. Setiap perlakuan akan di ulang sebanyak 3 kali yang berarti 27 satuan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila antar perlakuan terjadi perbedaan yang nyata maka dilakukan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi 2,4-D dan BAP pada variabel kedinian munculnya tunas sangat berpengaruh nyata terhadap lama terbentuknya tunas. Namun rata-rata kedinian munculnya tunas terbaik diperoleh dari perlakuan D2B2 dengan kombinasi hormon 2,4-D 1 mg/L dan BAP 0,5 mg/L yaitu dengan rata-rata selama 6.6 hari setelah tanam. Respon kalus organogenik membentuk tunas menghasilkan jumlah tunas terbanyak yaitu 7 tunas. Persentase hidup setiap perlakuan kombinasi 2,4-D dan BAP menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Persentase hidup sebagian besar tunas mencapai 100% meskipun terdapat beberapa perlakuan yang menunjukkan rata-rata persentase hidup kurang dari 100%. Persentase hidup perlakuan D2B2 sebesar 100% dan tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan lainnya.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Didik Pudji Restanto, M.S., Ph.Den_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectTANAMAN VANILIen_US
dc.subjectBENZYL AMINO PURINen_US
dc.subjectDICHLOROPHENOXYACETICen_US
dc.subjectMULTIPLIKASIen_US
dc.subjectKULTUR JARINGAN TANAMANen_US
dc.titlePengaruh 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic Acid) dan BAP (Benzyl Amino Purin) Terhadap Multiplikasi pada Tanaman Vanili (Vanilla Planifolia Andrews)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Didik Pudji Restanto, M.S., Ph.Den_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_07_tanggal 27en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record