Pemetaan Faktor Risiko Hipertensi Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Kerja Puskesmas Gempol Tahun 2020
Abstract
Penyakit Tidak Menular (PTM) masih menjadi penyebab utama kematian
di dunia yang menyumbang sebesar 74% kematian di setiap tahunnya dengan
prevalensi tertinggi yaitu disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah,
termasuk hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor
sosiodemografi merupakan salah satu kontributor utama penyebab tingginya
prevalensi hipertensi. Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda yang
dapat mempengaruhi kondisi sosial demografi, sehingga menyebabkan perbedaan
prevalensi hipertensi. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang
kesehatan umumnya digunakan sebagai penyedia data atribut dan spasial yang
mampu memberikan informasi terkait wilayah geografis epidemik penyakit,
distribusi penyakit, determinan spasial penyakit, dan distribusi pelayanan
kesehatan. Penyajian data terkait faktor risiko hipertensi dengan pemetaan
berbasis SIG belum pernah dilakukan oleh Puskesmas Gempol. Melalui sistem
pemetaan tersebut, diharapkan dapat diperoleh informasi mengenai distribusi
prevalensi hipertensi dan faktor risikonya yang dapat digunakan untuk mengetahui
daerah berisiko yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gempol, sehingga dapat
diberikan intervensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan setiap wilayah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan distribusi faktor risiko hipertensi berdasarkan hasil pemetaan
berbasis SIG di wilayah kerja Puskesmas Gempol tahun 2020. Penelitian
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Gempol Kabupaten Pasuruan. Populasi
dalam penelitian ini yaitu cakupan wilayah kerja Puskesmas Gempol dengan unit
analisis desa, yaitu sebanyak 9 desa dan menggunakan total sampling. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi stres, hiperglikemia, obesitas, dan
obesitas sentral. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
sekunder dengan teknik dokumentasi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan peta.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis spasial
menggunakan aplikasi QGIS versi 3.16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah dengan kasus hipertensi
kategori sangat tinggi terdapat di Desa Kejapanan (47,06%) dan wilayah dengan
kategori tinggi yaitu Desa Watukosek dan Desa Carat. Berdasarkan distribusi stres
diketahui bahwa sebaran desa pada kategori tinggi, sedang, dan rendah adalah
sama rata. Berdasarkan distribusi hiperglikemia menunjukkan bahwa mayoritas
desa termasuk dalam kategori sedang dan Desa Kejapanan merupakan desa
dengan kategori sangat tinggi (5,28%). Berdasarkan distribusi obesitas
menunjukkan bahwa mayoritas desa termasuk dalam kategori sedang dan Desa
Winong merupakan wilayah dengan kategori sangat tinggi (10,51%). Berdasarkan
distribusi obesitas sentral menunjukkan bahwa mayoritas desa termasuk dalam
kategori sedang dan Desa Winong merupakan wilayah dengan kategori sangat
tinggi (10,69%). Berdasarkan hasil pemetaan menunjukkan bahwa Desa
Kejapanan merupakan wilayah dengan kategori hipertensi sangat tinggi yang
memiliki distribusi stres, hiperglikemia, obesitas, dan obesitas sentral pada
kategori sangat tinggi dan tinggi.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu dengan
meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui kelompok pengajian di Desa
Kejapanan untuk melakukan edukasi pencegahan hipertensi dan pelatihan kader
terkait cara pengukuran tekanan darah. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan
penelitian analitik statistik spasial untuk mengetahui faktor risiko yang
berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Selanjutnya disarankan untuk
melakukan penelitian terkait determinan kejadian hipertensi di wilayah Desa
Kejapanan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2322]