Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Karet di Kebun Jatirono PTPN XII Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Komoditas karet merupakan salah satu subsektor di bidang perkebunan
yang mempunyai kontribusi dalam peningkatan devisa Negara. Tanaman karet
termasuk dalam tanaman tahunan karena mampu hidup mencapai usia tahunan
yang memiliki tinggi pohon mencapai 15-25 m. Getah karet dapat dihasilkan dari
proses penyadapan yang diakukan oleh petani atau tenaga kerja karet. Luas lahan
tanaman karet menghasilkan Indonesia merupakan luas tanaman karet terbesar di
dunia, tetapi produksi karet Indonesia masih di bawah produksi karet Thailand.
Jawa Timur memiliki tingkat hasil produktivitas yang rendah disebabkan tanaman
karet yang rusak karena tidak melakukan pemeliharaan pada tanaman karet
sehingga tanaman karet tidak produktif. Luas areal perkebunan karet di Jawa
Timur didominasi oleh Perkebunan Besar Negara sebesar 72%. Kebun Jatirono
merupakan salah satu kebun yang memiliki tanaman karet paling muda di
Kabupaten Banyuwangi (wilayah I). Produksi karet di Kebun Jatirono setiap
bulannya mengalami fluktuasi produksi dan rata-rata produksi karet 26.405 ton.
Rerata produktivitas karet di Kebun Jatirono Selama 12 bulan sebesar 103 kg/ha.
Jumlah rerata produktivitas karet di Kebun Jatirono tersebut masih jauh dari target
produktivitas karet nasional yaitu 1.500 kg/ha. Permintaan karet alam dari tahun
ke tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan rata-rata permintaan karet
mencapai 23.3% sejak lima tahun terakhir. Permintaan karet alam akan terpenuhi
apabila produksi karet mengalami peningkatan dan untuk memenuhi kebutuhan
produksi dalam setiap kegiatan proses produksi tentu membutuhkan biaya yang
jumlahnya cukup besar.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi karet di Kebun Jatirono PT. Perkebunan Nusantara XII
dan mengetahui efisiensi biaya produksi karet di Kebun Jatirono PT. Perkebunan
ix
Nusantara XII. Penelitian ini menggunakan metode analisis fungsi Cobb-Douglass
dan analisis pendapatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Uji F menunjukkan bahwa variabel
bebas luas lahan, curah hujan, tenaga kerja, dan pupuk dapat mempengaruhi
produksi karet secara bersama-sama. Berdasarkan nilai koefisien determinasi R2
menunjukan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini yaitu luas lahan, curah
hujan, tenaga kerja, dan pupuk yang digunakan dapat menjelaskan variasi variabel
terikat sebesar 90,6%. sedangkan 9,4% lainya dijelaskan oleh variabel bebas di
luar model penelitian. Berdasarkan uji t diperoleh bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap produksi karet di PTPN XII Kebun Jatirono yaitu luas
lahan, tenaga kerja, dan pupuk, sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata
terhadap produksi karet di PTPN XII Kebun Jatirono yaitu curah hujan.
Biaya yang digunakan dalam produksi karet pada tahun 2021 terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel dengan biaya tetap sebesar Rp 28.969.417,- dan
biaya variabel sebesar Rp 1.111.244.144,- sedangkan penerimaan yang diperoleh
oleh PTPN XII Kebun Jatirono pada tahun 2021 sebesar Rp 1.742.719.000,-.
Pendapatan usahatani karet PTPN XII Kebun Jatirono diperoleh sebesar yaitu Rp
602.505.439,-. Nilai R/C ratio pada pendapatan menunjukkan nilai 1,53 yang
artinya usahatani karet di PTPN XII Kebun Jatirono sudah efisien dan layak untuk
dikembangkan karena nilai R/C ratio > 1
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4396]