dc.description.abstract | Desa Sanenrejo menjadi salah satu desa penyangga Taman Nasional Meru
Betiri yang berlokasi di ujung Selatan Kabupaten Jember. Selama ini masyarakat
Desa Sanenrejo bermata pencaharian utama sebagai petani. Salah satu
komoditasnya adalah budidaya padi dengan sistem pengairan irigasi air tanah. Hal
ini disebabkan air irigasi teknis tidak sampai pada lahan pertanian karena lahan
pertaniannya merupakan dataran yang lebih tinggi dari sumber utama saluran irigasi
teknis (irigasi permukaan) dan berbatasan langsung dengan Hutan Meru Betiri.
Untuk meningkatkan produksi pertanian, masyarakat Desa Sanenrejo berencana
untuk mengembangkan sistem mina padi. Untuk itu perlu dikaji kualitas airnya.
Penentuan kualitas air dapat dilakukan dengan metode IWQI atau Indeks Kualitas
Air Irigasi. Metode ini dapat dikembangkan untuk menentukan jenis padi paling
sesuai dan jenis ikan paling sesuai dengan kondisi air irigasi tanah. Parameter yang
digunakan untuk perhitungan IWQI yaitu Na+
, Cl-
, HCO3
-
, SAR, dan DHL dengan
parameter tambahan pH dan permeabilitas tanah. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kualitas air tanah Desa Sanenrejo dengan kesesuaian jenis padi dan ikan
air tawar serta dapat diterapkan pada sistem mina padi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas padi.
Pelaksanaan penelitian dilakukan di Dusun Krajan, Desa Sanenrejo yang
terbagi menjadi tiga titik lokasi sumber air irigasi tanah (sumur) yaitu S1, S2, dan
S3. Pengambilan sampel air pada setiap titik lokasi sebanyak dua kali sehingga
didapatkan enam sampel air tanah. Pengukuran parameter terbagi menjadi tiga
lokasi yaitu di lapangan berupa pengukuran parameter DHL, pH dan permeabilitas
tanah. Tempat kedua dilaksanakan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
(Puslit Koka) Kabupaten Jember berupa parameter Natrium (Na+
), Klorida (Cl-
),
Magnesium (Mg2+), dan Kalsium (Ca2+). Tempat ketiga di PT. Sucofindo Kota
Surabaya dengan pengukuran parameter bikarbonat (HCO3
-
).
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan nilai IWQI, didapatkan hasil
dari ketiga titik lokasi penelitian Desa Sanenrejo S1, S2, dan S3 yaitu sebesar 79,43;
78,88; dan 77,93 dengan permeabilitas tanah S1 sebesar 0,86 cm/jam, S2 sebesar
1,28 cm/jam, dan S3 sebesar 0,78 cm/jam. Nilai ini masuk dalam kategori lambat.
Metode IWQI didasarkan pada kategori batasan penggunaan air mulai dari rentang
0-100 yang terbagi dari nilai 0-40 (parah), nilai 40-55 (tinggi), nilai 55-70 (sedang),
nilai 70-85 (rendah), dan 85-100 (tidak ada). Hasil penelitian yang telah dilakukan
didapatkan nilai pada rentang batasan penggunaan air rendah. Kategori batasan
penggunaan air rendah tidak direkomendasikan untuk jenis tanaman dengan
kategori sensitif terhadap garam, artinya yaitu dapat diberikan terhadap tanaman
yang cukup sensitif terhadap garam, cukup toleran terhadap garam, dan toleran
terhadap garam. Hal tersebut berarti kandungan air irigasi cocok untuk semua jenis
padi karena padi termasuk dalam kategori cukup sensitif terhadap garam.
Rekomendasi jenis padi yang sesuai dengan kualitas air tanah untuk mina padi Desa
Sanenrejo yaitu Inpari 14 Pakuan, Inpari 15 Parahyangan, Inpari 16 Pasundan, IR
64, Inpari 42 agritan GSR, dan Ciherang dengan jenis ikan yang sesuai yaitu ikan
nila, ikan mas, dan ikan lele. | en_US |