Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Strut) terhadap Konsentrasi Paclobutrazol dan Dosis Pupuk Kalium
Abstract
Tanaman Jagung manis (Zea mays saccharata Strut) salah satu sumber utama bahan pangan dan merupakan sumber karbohidrat setalah beras, jagung manis biasanya diolah menjadi berbagai makanan lauk pauk seperti bakwan jagung sedangkan untuk makanan penutup seperti jasuke, sup krim, dan puding jagung. Produksi jagung manis pada tahun 2017 sampai 2018 mengalami peningkatan yang tinggi, tetapi pada tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan produksi sekitar 25%. Penurunan produksi jagung dalam negeri cukup besar hal ini disebabkan karna kurangnya mengoptimalkan teknik budidaya tanaman jagung manis yang baik. Penurunan produksi jagung manis juga berdampak pada kebutuhan pangan yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi jagung manis dengan berbagai macam teknologi yang tepat dalam budidaya jagung manis diantaranya penggunaan hormon paclobutrazol dan pemupukan yang tepat. Salah satu pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk memenuhi unsurnya yaitu KCl. Penelitian dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan 3 x 3 dengan 3 ulangan dengan faktor pertama konsentrasi paclobutrazol yang terdiri 3 taraf yaitu kontrol (P1), 500 ppm (P2), dan 1000 ppm (P3). Faktor kedua pupuk kalium yang terdiri 3 taraf yaitu 150 kg/ha (K1), 200 kg/ha (K2) dan 250 kg/ha (K3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kombinasi perlakuan konsentrasi paclobutrazol dan dosis pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap parameter umur berbunga dengan perlakuan (P2K2) sebagai perlakuan terbaik. Pada parameter diameter pangkal batang dan indeks klorofil daun berpengaruh nyata terhadap konsentrasi paclobutrzol. Dosis pupuk kalium yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis adalah dosis pupuk kalium dengan dosis 250kg/ha.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]