Keanekaragaman Spesies Burung Insektivora pada Lahan Agroforestri Berbasis Kopi di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
Abstract
Kesehatan agroekosistem dipengaruhi oleh interaksi makhluk hidup yang
dapat mempengaruhi fungsi ekologi. Kondisi tersebut dibuktikan dengan
peningkatan keanekaragaman tanaman maupun hewan yang memberikan
keuntungan dalam pengendalian serangan hama dengan prinsip keseimbangan
ekosistem. Pengendalian tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan peran
predator. Upaya peningkatan jumlah keanekaragaman predator tersebut dapat
dilakukan dengan menerapkan sistem agroforestri yang tersusun oleh berbagai
komponen vegetasi yang lengkap. Hasil penyediaan layanan ekosistem pada lahan
agroforestri, ditunjukkan dengan meningkatnya keanekaragaman makhluk hidup
yang juga mampu meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi penduduk,
seperti yang terjadi pada penduduk di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe
yang berada di Kaki Gunung Raung. Selama mengusahakan sistem agroforestri
berbasis kopi, terdapat serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus
hampei) sebagai hama utama.
Upaya yang telah dilakukan petani yaitu aplikasi pestisida dan pelepasan
parasitoid, namun kurang efektif karena kondisi lingkungan yang fluktuatif dan
kurang mendukung kehidupan parasitoid. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan serangan hama pada lahan agroforestri kopi dapat dilakukan
dengan memperhatikan jaring-jaring makanan, melalui musuh alami yang berasal
dari burung pemakan serangga. Keanekaragaman burung insektivora di lahan
agroforestri kopi memiliki peluang dalam membantu pengendalian hama, namun
penelitian tentang keanekaragaman burung insektivora masih belum banyak
dilakukan di Kabupaten Jember, khususnya di Desa Rowosari, Kecamatan
Sumberjambe sebagai wilayah kaki Gunung Raung
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]