Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Feses Ayam Broiler dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.)
Abstract
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) sebagai salah satu diantara jenis tanaman holtikultura yang memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di Indonesia. Tanaman sawi berasal dari famili Brassicaceae yang banyak digemari oleh masyarakat karena terdapat kandungan gizi yang cukup tinggi. Untuk menunjang produksi tanaman sawi yang stabil, maka perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman sawi. Selain itu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman sawi dapat dilakukan dengan memperbaiki input budidaya seperti penambahan kebutuhan nutrisi. Produktivitas tanaman sawi mengalami penurunan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu tidak tercukupinya hara yang dibutuhkan oleh tanaman selama proses masa vegetatif dan generatif tanaman. Selain itu, faktor yang mempengaruhi budidaya tanaman sawi yaitu kualitas tanah yang menurun, perubahan iklim yang tidak menentu, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Dalam permasalahan tersebut, perlu dilakukan penambahan unsur hara pada tanah. Unsur hara yang ditambahankan yaitu pupuk organik bokashi feses ayam broiler dan pupuk anorganik NPK. Pupuk bokashi berperan sebagai memperbaiki sifat tanah yang rusak, meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan kualitas udara dan air di dalam tanah. Pupuk NPK berperan meningkatkan hasil produktivitas tanaman sawi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pupuk bokashi feses ayam broiler dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi caisim. Hasil penelitian ini diharapkan petani dapat menggunakan pupuk bokashi feses ayam broiler dan pupuk NPK untuk dimanfaatkan sebagai sumber pupuk dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2022 – selesai bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Percobaan dilaksanakan secara faktorial menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari atas 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama pupuk bokashi terdiri dari 3 taraf, yaitu B1: 25 gram/polibag; B2: 30 gram/polybag; B3 :35 gram/polybag. Faktor kedua pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf, yaitu N1: 0,31 gram/polibag; N2: 0,47 gram/polybag; N3: 0,63 gram/polybag. Variabel pengamatan yang diamati meliputi tinggi tanaman, laju pertumbuhan, jumlah daun, panjang akar, berat segar tanaman, berat kering tanaman, dan kandungan klorofil. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisyis Of Varians (ANOVA), dan apabila hasil menunjukkan antar kombinasi perlakukan dalam setiap variabel percobaan berpengaruh nyata, maka akan dilakukan uji lanjut untuk mengetahui setiap kombinasi perlakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan (1) interaksi pupuk bokashi feses ayam broiler dan pupuk NPK menunjukkan berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman dan variabel berat segar tanaman serta variabel lain menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata. (2) perlakuan pupuk tungggal bokashi feses ayam broiler memberikan hasil berbeda nyata pada variabel panjang akar dan berat segar tanaman dengan dosis terbaik adalah B3 :35 gram. (3) perlakuan pupuk tunggal memberikan hasil berbeda sangat nyata pada variabel jumlah daun serta berbeda tidak nyata pada variabel laju pertumbuhan dan variabel kandungan klorofil dengan dosis terbaik adalah N3: 031 gram.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]