Pengaruh Konsentrasi Glisin terhadap Pembentukan Titik Hijau pada Kalus Padi Hitam
Abstract
Perbanyakan bibit padi hitam (Oryza sativa L.) menjadi sebuah permasalahan umum dikarenakan banyaknya permintaan kebutuhan padi hitam. Oleh
karena itu dilakukan pendekatan bioteknologi dengan melakukan metode perbanyakan bibit padi hitam dalam waktu singkat yaitu dengan metode kultur
jaringan untuk mempercepat proses regenerasi kalus. Proses percepatan regenerasi kalus dilakukan dengan menambahkan asam amino berupa glisin.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 6 (enam) taraf perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Perlakuan yang
dilakukan dengan konsentrasi glisin 0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, 200 mg/L, dan 250 mg/L dimana setiap perlakuan diulang 3 kali. Variabel
pengamatan yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif yaitu warna eksplan, tekstur eksplan, persentase terbentuknya titik hijau, kedinian titik hijau,
dan persentase waktu sebelum kalus mengalami browning. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan 150 mg/L glisin mampu memperlambat
timbulnya browning dan mempercepat munculnya titik hijau.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]