dc.description.abstract | Sawi Pakcoy (Brassica chinensis L.) merupakan jenis tanaman hortikultura atau
tananam sayur-sayuran yang cukup banyak diminati oleh masyarakat karena harganya
yang ekonomis serta mengandung berbagai macam kandungan vitamin dan gizi.
Permintaan tanaman sawi pakcoy pada tahun 2021 di Jawa Timur cukup tinggi yaitu
sebesar 826.127 kwintal dan untuk permintaan di Indonesia pada tahun 2021 sebesar
7.274.670 kwintal (Badan Pusat Statistik, 2021), Salah satu proses dalam budidaya
tanaman yang penting yaitu pemupukan, pemupukan memegang peranan penting
dalam setiap budidaya tanaman begitu pula dalam proses budidaya tanaman sawi
pakcoy. Pupuk sendiri terbagi menjadi dua yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk
organik dapat berasal dari berbagai macam bahan organik salah satunya adalah
limbah pasar yang berupa sayuran. Limbah pasar saat ini masih sangat jarang
dimanfaatkan menjadi kompos organik, limbah pasar yang dihasilkan oleh salah satu
pasar di Kabupaten Jember yaitu Pasar Tanjung sebanyak 4.473,07 ton pada tahun
2021 (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember 2021). Kompos yang berasal dari
limbah organik pasar memiliki kandungan hara berupa N sebanyak 1,46%, P
sebanyak 0,23% dan K sebanyak 0,40% (Dewilda dan Darfyolanda.2017) hal ini
sangat bagus jika limbah organik pasar dimanfaatkan menjadi kompos karena
memiliki kandungan unsur hara bagi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Dalam proses pembuatan kompos ini dibantu dengan EM4 untuk
membantuk proses perombakan bahan organik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis EM4 yang dapat
menghasilkan kompos dengan kualitas baik dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini dilakukan di Desa Sumber Jeruk Kecamatan
Kalisat Kabupaten Jember dan dilanjutkan di Laboratorium Kimia Tanah Prodi Ilmu
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Metode penelitian yang digunakan
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pemberian
ragam dosis EM4 yang terdiri dari enam perlakuan yaitu 0 ml (M0), 30 ml (M1), 60
ml (M2), 90 ml (M3), 120 ml (M4) dan 150 ml (M5) ditambah masing-masing 2 kg
limbah organik pasar. Variabel yang diamati yaitu pH, C organik, C/N rasio, serta
kandungan hara N, P, K. Kemudian kompos diaplikasian ke tanaman sawi pakcoy
masing-masing sebanyak 89,99 gram/polybag. Variabel yang diamati meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, laju pertumbuhan, berat basah dan berat kering, data yang
diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Kompos dengan pemberialn
dosis EM4 sebanyak 30 ml menghasilkan kompos terbaik dengan konsentrasi unsur
hara tertinggi yang meliputi unsur N + P + K dengan nilai 6,74%, C-Organik sebesar
31,92 % dan C/N ratio sebesar 5,2. Kemudian untuk pengaplikasian kompos dengaln
ralgalm dosis EM4 tidak berpengaruh terhadap pertumbuhaln daln halsil talnalmaln palkcoy
disemual variabel pengamatan yang meliputi tinggi tanaman, laju pertumbuhan,
jumlah daun, berat basah daun berat keringTanaman | en_US |