Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Pupuk Organik Kascing terhadap Total Mikroorganisme dalam Tanah dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.)
Abstract
Tanaman cabai merah merupakan tanaman primadona yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, produksi cabai merah di Indonesia meningkat dari tahun 2017 ke 2018. Pada tahun 2017 produksi cabai merah sebanyak 1.206.266 ton, dan pada tahun 2108 sebanyak 1.206.750. Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya cabai merah adalah tersedianya mikroba tanah dalam jumlah yang cukup untuk pengurai bahan organik sehingga lebih mudah dimanfaatkan oleh tanah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara aplikasi pupuk hayati dan pupuk organik kascing terhadap total mikroorganisme dalam tanah dan hasil tanaman cabai merah serta mengetahui pengaruh pemberian dosis tertinggi pupuk hayati dan pupuk organik terhadap peningkatan mikroba dalam tanah dan hasil tanaman cabai merah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember, Laboratorium Biosains Politeknik Negeri Jember, dan Green House Patrang Kabupaten Jember pada bulan Februari sampai dengan Mei 2021. Rancangan Acak (RAL) dengan dua faktor yaitu dosis Bioboost (0 ml, 3 ml, 6 ml, dan 9 ml) dan dosis kascing (0 gram, 300 gram, dan 600 gram). Terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan, sehingga diperoleh 36 satuan percobaan.
Berdasarkan hasil penelitian, parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah total panen, jumlah buah per panen, berat buah total panen, berat buah per panen, berat perbuah total panen, dan berat perbuah perpanen. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya interaksi antara penggunaan pupuk Bioboost dan pupuk kascing. Penggunaan pupuk hayati dengan dosis tertinggi memberikan pengaruh yang nyata pada perlakuan H3K2 (Pupuk Hayati 9 ml + Pupuk Kascing 600 gram) memberikan hasil tertinggi terhadap total mikroorganisme dan C-Organik dan H3K0 (Pupuk Hayati 9 ml + Pupuk Kascing 0 gram) memberikan hasil pH tertinggi. Namun tidak mempengaruhi variabel pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah. Sedangkan dosis tertinggi kascing 600 gram/tanaman memberikan hasil tertinggi pada total mikroorganisme, pH, dan C-Organik, dan berpengaruh nyata pada variabel pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]