Karakteristik Kondisi Kerusakan Jalan dan Metode Penanganan Studi Kasus : Jalan Raya Nganjuk-Gondang Kabupaten Nganjuk

Abstract

Jalan Raya Nganjuk-Gondang Kabupaten Nganjuk merupakan jalur utama mobilitas kendaraan yang memuat material-material pembangunan Bendungan Semantok di Desa Sambikerep Kecamatan Rejoso. Selain itu, ruas jalan Nganjuk - Gondang merupakan jalan menuju tempat wisata di daerah Ngluyu dan terdapat sekolah sehingga mengakibatkan pemakaian jalan yang berkelanjutan. Pemakaian jalan yang berkelanjutan tentunya mengakibatkan menurunya kualitas jalan. Dengan demikian dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi eksisting jalan nganjuk-gondang baik dilihat dari kondisi kerusakan pada permukaan perkerasan jalan dengan menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) serta presentase kendaraan berat yang lewat. Apabila suatu kondisi jalan sudah didapatkan maka bisa sebagai acuan untuk penanganan kerusakan jalan. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi eksisting berdasarkan kondisi kerusakan yaitu untuk posisi kanan kerusakan yang paling besar yaitu lubang sebesar 19,27 % dari total seluruh kerusakan, sedangkan kerusakan yang paling besar pada posisi kiri yang dilihat dari total seluruh kerusakan yaitu Retak Memanjang/melintang sebesar 15,45 %. Dari besar luasan Retak Blok memiliki luasan terbesar yaitu 321 m2 pada posisi kiri, sedangkan pada posisi kanan Tambalan memiliki luasan sebesar 297 m2 . Penilaian kondisi jalan menurut metode PCI diperoleh hasil pada segmen dengan tingkat kerusakan terparah yaitu Sta 1+200 – 1+300 (Kanan), Sta 1+300 – 1+400 (Kanan), Sta 1+400 – 1+500 serta Sta 1+500 – 1+600 (Kanan). Nilai indeks rata-rata untuk semua segmen yaitu 60,7 dengan kondisi baik. Sedangkan untuk kondisi eksisting berdasarkan presentase kendaraan berat yaitu Besar presentase kendaraan yang melewati ruas lokasi penelitian yaitu 4,85 % dari total jumlah kendaraan. Dimana Jumlah kendaraan yang lewat pada ruas jalan raya nganjuk-gondang yaitu kendaraan ringan sebesar 1112 kendaraan, kendaraan besar 407 kendaraan dan kendaraan bermotor sebesar 6868 kendaraan. Dari hubungan antara jumlah kendaraan berat yang lewat dengan nilai PCI diperoleh nilai R = 0,772 yang berarti kendaraan berat berpengaruh pada kerusakan jalan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode PCI diperoleh nilai PCI yang dijadikan acuan untuk melakukan penanganan yang sesuai dengan metode Bina Marga. Selain itu, berdasarkan hasil literatur review terhadap beberapa jurnal dipereoleh hasil bahwa terdapat hubungan diantara Metode PCI dengan Metode Bina Marga sehingga dalam perencanaan penanganan dapat menggunakan penanganan Bina marga dengan hasil nilai dari Metode PCI. Besar presentase hasil perencanaan penanganan untuk 20 unit segmen yaitu Rekomendasi penanganan berupa pemeliharaan rutin sebsar 67,5%;pemeliharaan berkala sebesar 15 %;serta peningkatan jalan sebesar 17,5 %.