Induksi Eksplan Floral Hand Tanaman Pisang (Musa acuminataI melalui Somatik embriogenesis pada 2,4-D dan BAP
Abstract
Pisang (Musa sp.) merupakan tanaman hortikultura yang buahnya banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dunia. Penggunaan anakan dan bonggol sebagai
bibit seringkali tidak efisien untuk menyediakan kebutuhan bibit dalam skala
industri dan bibit yang diperoleh tidak seragam. Kultur jaringan tanaman memiliki
peran penting dalam menghasilkan bibit berkualitas unggul dalam skala besar,
serempak dan lebih efisien. Disisi lain, kultur jaringan memerlukan media kultur
dan hormon yang tepat dalam proses pertumbuhan maupun perkembangan.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari hormon 2,4-D dan BAP
terhadap eksplan floral hand.
Penelitian ini menggunakan floral hand sebagai eksplan. Media yang
digunakan pada fase induksi yaitu 2,4-D 2 ppm, BAP 6 ppm, BAP 8 ppm dan
BAP 10 ppm. Penelitian dilakukan di laboratorium Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas jember dan dimulai dari bulan oktober hingga bulan
desember 2022. Variabel Pengamatan Data kuantitatif yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, apabila terdapat
perlakuan berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan New Multiple Range
Test (DMRT) data kualitatif dilakukan secara visual dianalisis dengan metode
deskriptif.
Hasil Penelitian menunjukan pemberian hormon memberikan Berbeda
sangat nyata pada kedinian kalus, persentase eksplan hidup, lebar kalus, dan
panjang kalus saat induksi kalus. sementara pemberian hormon BAP 6, 8, dan 10
ppm tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Diperlukan penelitian lanjut
terkait pengaruh 2,4-D dengan konsentrasi yang berbeda dan pengaruh
konsentrasi hormon terhadap variasi somaklonal.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]