Correlation of Living Areas to Staphylococcus aureus Resistance Patterns in Bedadung River Isolates Jember Regency
Abstract
Resistensi antibiotik menjadi salah satu ancaman global di bidang
kesehatan. Perkembangan resistensi antibiotik sangat dipengaruhi oleh intensitas
paparan antibiotik pada suatu wilayah serta tidak terkontrolnya penggunaan
antibiotik. Area kawasan tinggal yang terdiri dari kawasan perkotaan dan perdesaan
juga dapat berpengaruh terhadap tingkat resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Wilayah sungai rawan terhadap penyebaran antibiotic resistence gene (ARG) yang
disebarkan melalui bakteri yang berasal dari limbah sektor pertanian, kesehatan,
industri dan rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterkaitan area
kawasan tinggal terhadap pola resistensi Staphylococcus aureus isolat air Sungai
Bedadung Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus isolat air
Sungai Bedadung yang diambil dari 16 kecamatan di Kabupaten Jember yang dialiri
oleh Sungai Bedadung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri
Staphylococcus aureus isolat air Sungai Bedadung yang memenuhi kriteria inklusi.
Uji resistensi bakteri Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi
cakram Kirby-Bauer. Analisis data penelitian dilakukan dengan IBM SPSS uji chi
square, apabila tidak memenuhi syarat akan menggunakan uji fisher exact.
Hasil penelitian menunjukkan 58 (96,67%) dari 60 sampel isolat air Sungai
Bedadung positif mengandung Staphylococcus aureus yang terbagi pada kawasan
perkotaan sebanyak 25 (43,11%) sampel dan kawasan perdesaan sebanyak 33
(56,89%). Hasil uji resistensi antibiotik terhadap Staphylococcus aureus isolat air
Sungai Bedadung menunjukkan antibiotik dengan persentase sensitif tertinggi ialah
gentamycin (82,75%), levofloxacin (79,31%), dan amikacin (77,58%). Sedangkan
antibiotik dengan persentase resisten tertinggi ialah ceftriaxone (94,82%), penicillin
(93,10%), dan cefotaxime (81,03%). Hasil tersebut diinterpretasikan dengan
multiple antibiotic resistance (MAR) index. Nilai MAR index >0,2 atau high risk
resistance pada kawasan perkotaan sebanyak 19 (36,53%) sampel dan pada
kawasan perdesaan sebanyak 33 (63,47%) sampel. Sedangkan nilai MAR index
<0,2 atau low risk resistance pada kawasan perkotaan sebanyak 6 (100%) sampel
dan pada kawasan perdesaan sebanyak 0 (0%) sampel. Hasil analisis dengan uji
fisher exact menunjukkan terdapat keterkaitan area kawasan tinggal terhadap pola
resistensi Staphylococcus aureus isolat air Sungai Bedadung (p=0,004).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]