Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani Sri Murni I di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember
Abstract
Sektor pertanian di Indonesia telah lama dijadikan sebagai penyumbang
devisa negara terhadap perekonomian nasional. Petani di Indonesia banyak yang
membudidayakan sub sektor tanaman pangan berupa tanaman padi. Komoditas
tanaman padi sangat berperan penting dalam kehidupan penduduk khususnya di
Indonesia, hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras
sebagai makanan pokok. Penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan, hal ini tentu berdampak terhadap
ketersediaan bahan pangan. Pemenuhan bahan pangan tersebut berdampak sangat
besar terhadap produksi padi, oleh karena itu perlu adanya peningkatan produksi
padi. Pemerintah bersama penyuluh pertanian telah melakukan upaya untuk
meningkatkan produksi padi tersebut melalui beberapa program yang diberikan
kepada petani. Desa Panduman merupakan desa yang memiliki jumlah produksi
padi yang berbeda di setiap topografinya yakni dataran rendah dan dataran tinggi,
dapat dilihat bahwa produksi padi di dataran rendah lebih besar jika dibandingkan
dengan dataran tinggi. Penyuluh telah berupaya melakukan peningkatan produksi
padi tersebut melalui pengembangan kelompok tani.
Fenomena yang ada di lapang yakni dengan adanya upaya penyuluh
melalui pengembangan kelompok tani diharapkan mampu untuk mensejahterakan
petani dan keluarganya, akan tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan
dikarenakan petani di Kelompok Tani Sri Murni I belum banyak yang merasakan
manfaat dari fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar dan wahana kerjasama
untuk mengembangkan usahataninya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
peran penyuluh pertanian dalam pengembangan Kelompok Tani Sri Murni I di
Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Penentuan informan
dilakukan secara purposive sampling yaitu Penyuluh Pertanian Lapang, Ketua
Kelompok Tani Sri Murni I, dan anggota Kelompok Tani Sri Murni I yang aktif.
Data dikumpulkan menggunakan tiga metode, yaitu wawancara mendalam,
observasi partisipasi pasif, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan analisis Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh dalam
pengembangan Kelompok Tani Sri Murni I di Desa Panduman antara lain: 1)
peningkatan kemampuan kelompok tani sebagai; 2) kelas belajar; 3) wahana
kerjasama, dan 3) unit produksi. Peran penyuluh pertanian dalam pengembangan
kelompok sebagai kelas belajar adalah sebagai (i) edukator dalam memberikan
pengetahuan kepada petani; (ii) diseminasi informasi/inovasi dalam memberikan
informasi dan inovasi kepada petani dari berbagai sumber lainnya; (iii) fasilitator
dalam memfasilitasi petani untuk mengadakan pertemuan kelompok; (iv)
konsultan yang memberikan solusi dalam memecahkan permasalahannya; (v)
pemantauan dengan cara memantau kegiatan usahatani petani.
Peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani sebagai
wahana kerjasama yakni sebagai (i) fasilitator dalam menyediakan akses
kerjasama dengan lembaga permodalan dan memberikan kesempatan bagi petani
untuk mengungkapkan pendapatnya serta menumbuhkan motivasi petani untuk
berusahatani padi; dan (ii) supervisor dalam mengembangkan SDM kelompok dan
melakukan pembinaan tentang keorganisasian.
Peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani sebagai
unit produksi adalah sebagai (i) diseminasi informasi/inovasi dalam memberikan
inovasi berupa varietas unggul tanaman padi Inpari 32; (ii) fasilitator dalam
menyediakan sarana dan prasarana produksi untuk mendukung usahataninya serta
mendampingi petani dalam administrasi kelompok; (iii) supervisor dalam
menyusun rencana kerja; (iv) evaluator dalam mengevaluasi kegiatan usahatani
petani dan program yang telah diberikan kepada petani baik selama proses
pelaksanaan program maupun setelah program berakhir.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]