Strategi Peningkatan Kemitraan Petani Tebu dengan PG. Assembagoes

Abstract

Penurunan hasil tebu rakyat yang merupakan bahan baku utama menjadi salah satu permasalahan yang mengakibatkan tidak dapat terpenuhinya kapasitas giling, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan bahan baku tebu rakyat (TR). Kelancaran kegiatan produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku baik dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinyuitas. Penelitian dilakukan di PG. Assembagoes yang terletak di Kecamatan Asembagues Kabupaten Situbondo. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu bermitra dengan PG. Assembagoes dianalisis menggunakan regresi logistik, sedangkan strategi peningkatan kemitraandianalisis menggunakan SWOT dan QSPM. Hasil analsisis menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani tebu bermitra dengan PG. Assembagoes yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, pengalaman usahatani, jumlah anggota keluarga, dan prosedur kemitraan, sedangkan yang berpengaruh tidak nyata adalah kepastian pasar. Kemitraan yang dijalankan antara petani tebu dengan PG. Assembagoes termasuk pola kemitraan sub-kontrak. PG sebagai perusahaan mitra berperan dalam memberikan bantuan kepada petani berupa akses kredit modal, jaminan pasar dan pembinaan teknis budidaya. Petani sebagai kelompok mitra berperan memenuhi kebutuhan bahan baku tebu. Strategi peningkatan kemitraan petani tebu dengan PG. Assembagoes menunjukkan bahwa prioritas strategi yang harus dilakukan adalah strategi WT yaitu memperbaiki pelayanan dan hubungan empati yang lebih baik kepada petani tebu dengan nilai TAS sebesar 7,78.