Pengaruh Jenis Aktivator Pengomposan dan Dosis Kompos Limbah Kulit Kakao terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)
Abstract
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan satu dari berbagai tanaman tahunan yang umumnya dibudidayakan dengan skala kebun. Di samping kakao menjadi komoditas ekspor penting, dalam kegiatan produksinya menghasilkan hasil sampingan (sisa hasil) berupa limbah yang cukup besar yaitu sekitar 80% dari produksi bijinya. Maka dari itu cara pemanfaatan limbah yang paling mudah adalah dengan menjadikannya sebagai kompos organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator pengomposan dan dosis kompos limbah kulit kakao terhadap respon pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.). Metode yang digunakan adalah menggunakan rancangan dasar acak lengkap (RAL) dengan dua faktor dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah jenis aktivator dengan 4 taraf yaitu kontrol (0 ml/kg), aktivator MOL Nasi Basi (500 ml/kg), aktivator MOL Rumen Sapi (500 ml/kg), dan MOL Campuran (500 ml/kg). Faktor kedua adalah dosis kompos sebagai media tanam dengan 3 taraf yaitu tanah 95% (1900 gram) + kompos 5% (100 gram), tanah 90% (1800 gram) + kompos 10% (200 gram), tanah 85% (1700 gram) + kompos 15% (300 gram). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemberian jenis aktivator pengomposan dan dosis kompos. Perlakuan yang disarankan adalah penggunaan kompos berjenis aktivator MOL Nasi Basi dengan dosis kompos 100 gram/tanaman
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]