Pengaruh Lama Pemberian dan Konsentrasi Hidrolisat Ikan pada Pakan Ayam terhadap Profil Asam Amino Isolat Protein Kuning Telur Ayam Petelur
Abstract
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah ditemui
dipasaran dengan harga terjangkau. Satu butir telur utuh mengandung protein 13
%, lemak 11,5 gram, karbohidrat 0,65 gram, abu 0,90 gram dan air 73,70 %
(Courtts dan Wilson, 1990; Anjarsari, 2010). Protein memiliki peran yang sangat
penting bagi tubuh manusia. Oleh karena itu protein yang dikonsumsi harus
memiliki mutu yang baik. Mutu protein bahan pangan dinilai berdasarkan
kuantitas dan perbandingan asam amino esensial dan asam amino non esensial
penyusunnya. Penambahan hidrolisat ikan merk TSM pada pakan ayam dilakukan
untuk mengetahui pengaruh lama pemberian dan variasi terhadap profil asam
amino isolat kuning telur ayam petelur. Telur ayam petelur usia produktif (± 14
bulan) dengan variasi konsentrasi TSM 0%, 1% dan 2% diambil pada hari ke-0,
hari ke-3, hari ke-6, hari ke-9 dan hari ke-12.
Hasil isolasi protein kuning telur ayam petelur dengan pelarut
heksana:etanol (77:23 w/w) didapatkan rendemen dikisaran 22,4854-22,5331%.
Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian Larsen dan Froning
(1980) yaitu 15,43 %. Uji Two Way Anova diperoleh nilai P>0,05 yang
menunjukan penambahan TSM tidak berpengaruh terhadap rendemen isolat
protein kuning telur. Isolat protein kuning telur dihidrolisis dengan HCl 6 N pada
suhu 24C selama 24 jam untuk memutus ikatan peptida protein menjadi asam
amino penyusunnya.