Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Wilayah Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang
Abstract
Sebuah organisasi yang memiliki kinerja baik biasanya disebabkan oleh
banyak faktor yang mendorong atau mempengaruhi kinerja pegawai dari
organisasi tersebut. Beberapa faktor yang dapat memicu pegawai memiliki kinerja
yang baik antara lain motivasi, kepemimpinan, kompensasi, budaya organisasi,
kepuasan kerja, kedisiplinan, tingkat keterampilan, dan kompetensi yang dimiliki.
Kecamatan Gucialit memiliki 9 (sembilan) desa yang tentunya masing-masing
desa memiliki ciri khas tersendiri dalam menjalankan pemerintahannya.
Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
Kecamatan Gucialit masih belum dapat mencapai target mengenai rata-rata
persentase desa yang menyusun dokumen tepat waktu dibandingkan beberapa
kecamatan lainnya di Kabupaten Lumajang pada tahun 2021. Selain itu, belum
optimalnya penerapan nilai-nilai budaya organisasi seperti kurangnya kedisiplinan
perangkat desa dalam bekerja, penyelesaian tugas yang masih mengalami
keterlambatan, belum adanya kepastian dari pemerintah desa dalam rekrutmen
jabatan perangkat desa yang kosong, serta kurangnya pengawasan kepala desa
terhadap kinerja perangkat desa secara individu membuat peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja
perangkat desa di wilayah Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan
kepemimpinan terhadap kinerja perangkat desa dengan menggunakan metode
kuantitatif. Lokasi penelitian ini di wilayah Kecamatan Gucialit Kabupaten
Lumajang yang terdiri dari sembilan (9) desa, yaitu desa Wonokerto, Pakel,
Kenongo, Gucialit, Kertowono, Dadapan, Tunjung, Jeruk, dan Sombo. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 94 orang yang terdiri dari sekretaris desa, kepala
urusan, kepala seksi, dan kepala kewilayahan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah non probability sampling dengan jenis sampling sensus/total.
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian sama dengan jumlah populasi perangkat
desa, yaitu sebanyak 94 orang. Namun, dikarenakan terdapat jabatan perangkat
desa yang kosong pada beberapa desa jumlah sampel menjadi 86 orang.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel
budaya organisasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja perangkat desa di
wilayah Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. Begitu juga dengan variabel
kepemimpinan yang berpengaruh secara positif terhadap kinerja perangkat desa.
Sedangkan hasil uji regresi linier berganda menunjukkan variabel budaya
organisasi dan kepemimpinan memperoleh nilai koefisien positif, yang berarti
budaya organisasi dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja perangkat desa di wilayah Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang.