Digitalisasi Pemasaran Keripik Tempe Dalam Menghadapi Persaingan Dagang Selama Pandemi COVID-19
Abstract
Indonesia saat ini mengalami kondisi krisis atau bencana yang disebabkan oleh
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menyebar luas hingga ke daerah Jember. Berbagai
kebijakan untuk mencegah penyebaran covid-19 justru berimplikasi buruk terhadap beberapa sektor
lain khususnya pada sektor ekonomi. Dampak ini jelas juga dirasakan oleh pelaku usaha keripik
tempe yang berada di kelurahan Sumbersari, seperti tingkat penjualan menurun dan metode
pemasaran yang masih terbatas secara langsung (luring). Adanya program Kuliah Kerja Nyata Back
to Village (KKN-BTV) Universitas Jember bertujuan untuk mendampingi pelaku usaha “TEMPE GO”
di kelurahan Sumbersari. Lebih spesifik, tujuan dari adanya kegiatan ini adalah memberikan edukasi
dan pelatihan tentang proses produksi yang baik dan benar, pemasaran suatu produk secara digital,
dan pembuatan beberapa platform digital. Metode yang digunakan pada kegiatan KKN BTV ini adalah
Participatory Rural Appraisal (PRS) yang memungkinkan keterlibatan masyarakat dalam
melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari observasi, pemberian sosialisasi tentang protokol
kesehatan, sanitasi kerja dan proses produksi, pendampingan proses produksi, pendampingan
pembuatan desain logo dan kemasan, pembuatan akun media sosial hingga promosi dan pemasaran
produk. Upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan digitalisasi pemasaran “TEMPE GO” terwujud
dengan terbentuknya akun instagram, whatsapp, tokopedia dan shopee sebagai media pemasaran
digital. Masyarakat didorong untuk terus mengelola secara baik capaian kegiatan yang telah
dilakukan demi terciptanya usaha yang berkelanjutan.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7301]