Analisis Perbandingan Pengaruh Kesiapan Pengguna terhadap Penerimaan Aplikasi Google Classroom pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Jember Menggunakan Technology Readiness Acceptance Model (TRAM)
Abstract
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19 bahwa seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran daring di rumah. Kegiatan belajar mengajar secara daring merupakan kegiatan belajar mengajar yang dapat dilakukan dari jarak jauh melalui perantara internet dan alat dukung seperti laptop, komputer dan handphone. Pembelajaran online berbeda dengan pembelajaran offline karena lebih menekankan pada akurasi dan pandangan ke depan siswa untuk menerima dan memproses kegiatan pembelajaran secara online (Putria dkk., 2020).
Proses belajar mengajar secara daring diterapkan pada semua sekolah, yaitu pada Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Beberapa sekolah yang menerapkan pembelajaran daring yaitu SMAN 1 Jember, SMAN 2 Jember, SMK Kartini Jember, dan SMKN 3 Jember. Selama pandemi COVID-19 kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Untuk itu, sekolah tersebut membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu kegiatan proses pembelajaran salah satunya menggunakan aplikasi Google Classroom.
Pembelajaran secara daring membutuhkan kesiapan yang baik untuk memahami sistem daring tersebut. Definisi dari kesiapan penerimaan tekonologi yang baik adalah kesiapan pengguna dalam menggunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan (Andayani dan Ono, 2020). Model TRAM ini berhasil menggabungkan dua model kesiapan dan penerimaan dengan 7 variabel gabungan. Metode ini dikembangkan untuk mengukur kesiapan terhadap penerimaan aplikasi yang relatif masih baru, faktor kemanfaatan dan kemudahan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang dalam menggunakan suatu sistem informasi. Struktural Equation Modelling (SEM) digunakan sebagai metode analisis data karena mampu melakukan pembuktian hipotesis pada variabel yang bersifat mulivariat (memiliki banyak hubungan antar variabel laten) menggunakan aplikasi Smart-PLS. Agar meningkatkan kualitas pengguna sistem dengan lebih baik, penting untuk mengetahui pengaruh kesiapan pengguna dalam penerimaan aplikasi Google Classroom.