Analisis Efisiensi Layout Fasilitas Produksi pada Pabrik Tahu Suyadi Jember
Abstract
Perdagangan bebas dan investasi di tiap negara sudah melampaui batas
sehingga perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan bisnis yang
ketat baik di dalam maupun di luar negeri. Adanya variasi produk yang tinggi, daur
hidup yang pendek, permintaan yang fleksibel, dan efisiensi penggunaan waktu
menyebabkan perusahaan membutuhkan strategi untuk meningkatkan efisiensi
dalam menggunakan fasilitas produksi. Cara yang paling memungkinkan untuk
ditempuh perusahaan yaitu dengan penataan fasilitas produksi.
Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Tahu Suyadi Jember yang bergerak
dalam bidang home industry dengan produk yang dihasilkan yaitu tahu. Pabrik
terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Pabrik ini
berusaha untuk meningkatkan kualitas produksi demi kepuasaan konsumennya.
Kualitas yang baik dapat diperoleh dari bahan baku dan proses produksi yaitu
dengan penataan fasilitas yang digunakan, sehingga produksi yang dilakukan dapat
berjalan efisien. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Line
Balancing (Keseimbangan Lini) dengan melakukan penyeimbangan penugasan
elemen-elemen tugas dari suatu assembly line menuju work station untuk
meminimumkan banyaknya work station dan meminimumkan total idle time pada
semua stasiun untuk tingkat output tertentu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tipe layout yang digunakan pada
Pabrik Tahu Suyadi yaitu layout produk karena proses produksinya berurutan serta
penempatan mesin-mesin atau fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan
proses produksi dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Dengan
menggunakan metode line balancing diperoleh tingkat efisiensi dari proses
produksi tahu pada Pabrik Tahu Suyadi terbilang tinggi yaitu sebesar 96,81%
dengan kapasitas yang memadai sebesar 4,52 dan cycle time sebesar 32,14 menit.
Banyaknya stasiun kerja yang harus dibuat pada lini produksi yaitu 6 stasiun kerja.
Perhitungan ini sudah sesuai dengan jumlah stasiun kerja saat ini. Idle time (waktu
menganggur) pada Pabrik Tahu Suyadi sebesar -6,16 yang menunjukkan waktu
pekerja di stasiun kerja tersebut maksimal. Sedangkan balancing delay (tingkat
penundaan) pada Pabrik Tahu Suyadi sebesar 3,19%. Untuk mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi diperlukan relayout dengan mempertimbangkan jarak antara
fasilitas dan beban perpindahan bahan serta tempat karyawan. Pengurangan jarak
antara fasilitas satu dengan fasilitas yang lainnya dapat dilakukan dengan
mendekatkan atau menyusun peralatan yang mempunyai jarak yang cukup jauh dan
beban yang relatif berat melalui proses trial and error.