Prevalensi Buta Warna Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Jember
Date
2020-12-09Author
WULANDARI, Ayu Dwi
WATHON, Syubbanul
OKTARIANTI, Rike
Metadata
Show full item recordAbstract
Buta warna merupakan kelainan genetis yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam membedakan warna seperti
warna merah, biru, dan hijau. Buta warna merah-hijau merupakan salah satu tipe buta warna yang paling sering terjadi.
Kelainan ini disebabkan oleh alel resesif c (color blind) yang terangkai pada kromosom X. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi buta warna siswa SMA di Kota Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI SMAN di
Kota Jember yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, dan SMAN 5 dengan pengambilan sampel secara acak
sebanyak 353 siswa. Tes buta warna pada siswa menggunakan buku Ishihara. Analisis data dilakukan untuk mengetahui
prevalensi buta warna, frekuensi alel, dan untuk menguji hukum kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg menggunakan uji
Chi-Square pada taraf signifikasi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa prevalensi buta warna siswa SMA
di Kota Jember adalah 3,68%, dengan frekuensi alel buta warna 0,09 dan alel normalnya adalah 0,91. Hasil pengujian
kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg menunjukkan nilai Chi-Square 1,74 pada derajat bebas = 3, dengan nilai
probabilitas antara 0,80 dan 0,50 yang menujukkan tidak ada penyimpangan yang signifikan. Kesimpulannya adalah
frekuensi genotip dan frekuensi alel buta warna pada siswa SMA di Kota Jember sesuai dengan hukum kesetimbangan
genetik Hardy-Weinberg.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7369]