Show simple item record

dc.contributor.authorFEBRIAN, Edo Dwi Rizky
dc.date.accessioned2023-04-06T05:48:55Z
dc.date.available2023-04-06T05:48:55Z
dc.date.issued2022-10-12
dc.identifier.nim191903101012en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114554
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 April 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPisang (Musaceae) merupakan komoditas yang banyak dibudidayakan oleh petani dengan tingkat produksi pada tahun 2016 sebesar 7.007.125 ton dan pada tahun 2017 sebesar 7.162.685 ton di Indonesia. Tingkat produksi tanaman pisang yang tinggi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bibit tanaman pisang, namun terdapat beberapa kendala dalam memproduksi bibit tanaman pisang secara perbanyakan alami, salah satu kendalanya yaitu perbedaan keturuan dengan induknya dan tidak banyak menghasilkan anakan per rumpun. Hal ini dikarenakan tanaman pisang memiliki sifat yang sulit untuk diperbanyak, sehingga dengan teknik kultur jaringan dapat meningkatkan produksi bibit tanaman pisang. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh terhadap eksplan pisang Agung (Musa paradisiaca L). Teknik kultur jaringan dan kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan mendapatkan bibit yang unggul. ZPT yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Indole Acetic Acid (IAA) dan 6-furfurylaminopurine (kinetin) dengan berbagai kosentrasi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan kalus pisang berpengaruh dengan kombinasi hormon IAA dan kinetin. Berdasarkan hasil penelitian pada analisis Duncan kedinian kalus dengan kombinasi hormon yang tepat berpengaruh dalam pembentukan kalus, yaitu nilai rata-rata kedinian kalus terlama terdapat pada perlakuan hormon IAA 2 mg/L + kinetin 0 mg/L yaitu 35,00 hari dan perlakuan hormon yang menghasil nilai rata-rata tercepat kedinian kalus terdapat pada perlakuan IAA 4 mg/L + kinetin 6 mg/L dengan rerata 15,33 hari, hal ini menunjukan konsentrasi hormon kinetin yang tepat, tidak terlalu tinggi dan rendah dapat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan kalus eksplan pisang. Hal tersebut berbanding lurus dengan hasil berat basah kalus yaitu perlakuan terendah terdapat pada konsentrasi hormon IAA 2 mg/L + kinetin 0 mg/L yaitu dengan nilai rata-rata 0,1267 gram dan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada konsentrasi IAA 4 mg/L + kinetin 9 mg/L yaitu 0,5756 gram, hal ini mununjukkan bahwa pengaruh konsentrasi tinggi pada hormon kinetin dapat berpengaruh terdapat berat basah kalus. Warna kalus dan tekstur kalus yang dihasilkan yaitu warna merah kuning kekuningan dan tekstur kompak. Penelitian ini dapat disimpulakan bahwa ketepatan kombinasi konsentrasi hormon IAA dan kinetin berpengaruh pada pertumbuhan kalus pada eksplan tanaman pisang Agung.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Tri Handoyo, S.P., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherTeknik Mesinen_US
dc.subjectIAAen_US
dc.subjectKinetinen_US
dc.subjectPisang Agungen_US
dc.subjectInduksi Kalusen_US
dc.titlePengaruh Kombinasi Hormon IAA dan Kinetin Terhadap Induksi Kalus Tanaman Pisang Agung (Musa Paradisiaca L)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFakultas Tekniken_US
dc.identifier.pembimbing1Muhammad Trifiananto, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Andi Sanata, S.T., M.Ten_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record