dc.description.abstract | Tembakau merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah, khususnya di Kabupaten Jember.
Bagian dari tanaman tembakau yang sering dimanfaatkan adalah daun sebagai bahan baku pembuatan
rokok. Bagian lain seperti batang hanya digunakan sebagai kayu bakar atau dibiarkan di pinggir sawah
karena masyarakat sekarang ini sudah jarang yang menggunakan kayu bakar. Padahal batang tembakau
ini memiliki potensi sebagai bahan baku bioetanol dan memiliki nilai ekonomi lebih daripada hanya
digunakan sebagai kayu bakar. Salah satu energi baru terbarukan yang berasal dari biomassa adalah
biofuel. Biofuel yang saat ini dikembangkan adalah biodiesel dan bioetanol. Kelebihan bioetanol
dibandingkan dengan bahan bakar minyak diantaranya adalah memiliki bilangan oktan yang tinggi
(106-110), efisiensi pembakaran akan meningkat, dan mengurangi emisi polutan. Selain digunakan
sebagai pemenuhan kebutuhan energi, bioetanol juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam
industri farmasi, kosmetika, dan berbagai turunan alkohol. Adanya pandemik Covid-19 juga membuat
kebutuhan etanol semakin meningkat. Kelangkaan produk hand sanitizer membuat harganya semakin
melambung tinggi. Bahan baku hand sanitizer tersebut adalah etanol sehingga kebutuhan etanol pun
meningkat. Produksi bioetanol secara umum memiliki 4 tahapan proses yaitu pretreatmenr, hidrolisis,
fermentasi, dan distilasi. Penelitian ini difokuskan pada proses fermentasi dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh nutrisi mikroorganisme terhadap konsentrasi bioetanol dari batang tembakau | en_US |